TUBAN - Antrian panjang kendaraan hingga keluar Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) terjadi di SPBU Desa Sugihwaras, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, pada Rabu malam (31/08/2022). Antrian seperti ini sudah menjadi pemandangan umum dalam sebulan terakhir.
Kondisi ini terjadi akibat langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Sepanjang Jalur Pantura Tuban. Hal ini membuat SPBU yang masih mempunyai stok solar diserbu kendaraan besar.
Bahkan, para sopir truk rela antri berjam-jam untuk sekedar mendapatkan solar. Hal ini terpaksa mereka lakukan, lantaran stok solar di SPBU lain kosong.
“Ini antre sudah satu jam mas. Ya mau gimana lagi, di POM (SPBU, red) lain kosong semua soalnya,” ungkap Siswi, salah satu sopir truk yang antre di SPBU setempat.
Kelangkaan solar ini terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Namun, tidak diketahui pasti penyebab langkanya BBM jenis solar ini. Terkait kelangkaan solar ini, para sopir berharap bisa segera teratasi, sehingga mereka bisa beraktifitas normal seperti biasa.
“Ini langka sudah empat bulanan mas seingat saya. Nggak tahu penyebabnya apa, semoga bisa kembali normal mas,” imbuh Siswi.
Selain solar, antrian panjang juga terjadi pada pengisian bahan bakar jenis pertalite. Antrian panjang ini, didominasi oleh pengendara sepeda motor. Antrian pertalite ini terjadi akibat isu naiknya harga BBM bersubsidi. (dzi/rok)
Kondisi ini terjadi akibat langkanya Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis solar di Sepanjang Jalur Pantura Tuban. Hal ini membuat SPBU yang masih mempunyai stok solar diserbu kendaraan besar.
Bahkan, para sopir truk rela antri berjam-jam untuk sekedar mendapatkan solar. Hal ini terpaksa mereka lakukan, lantaran stok solar di SPBU lain kosong.
“Ini antre sudah satu jam mas. Ya mau gimana lagi, di POM (SPBU, red) lain kosong semua soalnya,” ungkap Siswi, salah satu sopir truk yang antre di SPBU setempat.
Kelangkaan solar ini terjadi sejak beberapa bulan terakhir. Namun, tidak diketahui pasti penyebab langkanya BBM jenis solar ini. Terkait kelangkaan solar ini, para sopir berharap bisa segera teratasi, sehingga mereka bisa beraktifitas normal seperti biasa.
“Ini langka sudah empat bulanan mas seingat saya. Nggak tahu penyebabnya apa, semoga bisa kembali normal mas,” imbuh Siswi.
Selain solar, antrian panjang juga terjadi pada pengisian bahan bakar jenis pertalite. Antrian panjang ini, didominasi oleh pengendara sepeda motor. Antrian pertalite ini terjadi akibat isu naiknya harga BBM bersubsidi. (dzi/rok)
