NGANJUK - Kecelakaan maut antara kereta api dengan sebuah mobil pribadi terjadi di perlintasan kereta api tanpa palang pintu di Desa Ngudikan, Kecamatan Wilangan, Kabupaten Nganjuk, pada Kamis (13/10/2022) siang.
Detik-detik paska kecelakaan terekam video amatir warga. Dalam rekaman terlihat mobil daihatsu taruna yang ditumpangi oleh 5 orang ini kondisinya rusak parah nyaris tak berbentuk. Sementara sejumlah penumpang terpental keluar mobil yang ringsek.
Menurut Harjito warga setempat, kecelakaan bermula saat mobil berpenumpang 5 orang satu keluarga tersebut, melaju dari arah utara ke selatan. Sesampainya di perlintasan kereta api setempat, mobil tiba-tiba mogok di tengah rel.
“Mobil itu ada penumpangnya 5 orang dari arah utara mau nyabrang rel. Terus tiba-tiba mogok di tengah rel, semuanya tidak bisa keluar. Kemungkinan macet pintunya,” ungkap Harjito kepada JTV di lokasi kejadian.
Diduga, pintu mobil juga macet, sehingga para penumpang yang ada di dalam mobil tidak bisa keluar. Sementara dari arah timur melaju kereta api Kertanegara jurusan Malang-Purwokerto. Akibatnya tak tabrakan tak terhindarkan hingga mobil tersebut terseret sejauh 20 meter.
“Mobil terseret sampai hancur mas, terseret sekitar 20 meter. Penumpangnya 2 meninggal di lokasi, sedangkan 3 lainnya kritis,” imbuh Harjito.
Akibat kejadian ini, 2 penumpang atas nama Samiran dan Dainem meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara sopir mobil bernama Fatoni yang kritis, meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di rumah sakit. Sedangkan dua penumpang lainnya, Sutrisno dan Naila kondisinya kritis dan masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi bangkai mobil yang ringsek ke Mapolres Nganjuk. (as/rok)
Detik-detik paska kecelakaan terekam video amatir warga. Dalam rekaman terlihat mobil daihatsu taruna yang ditumpangi oleh 5 orang ini kondisinya rusak parah nyaris tak berbentuk. Sementara sejumlah penumpang terpental keluar mobil yang ringsek.
Menurut Harjito warga setempat, kecelakaan bermula saat mobil berpenumpang 5 orang satu keluarga tersebut, melaju dari arah utara ke selatan. Sesampainya di perlintasan kereta api setempat, mobil tiba-tiba mogok di tengah rel.
“Mobil itu ada penumpangnya 5 orang dari arah utara mau nyabrang rel. Terus tiba-tiba mogok di tengah rel, semuanya tidak bisa keluar. Kemungkinan macet pintunya,” ungkap Harjito kepada JTV di lokasi kejadian.
Diduga, pintu mobil juga macet, sehingga para penumpang yang ada di dalam mobil tidak bisa keluar. Sementara dari arah timur melaju kereta api Kertanegara jurusan Malang-Purwokerto. Akibatnya tak tabrakan tak terhindarkan hingga mobil tersebut terseret sejauh 20 meter.
“Mobil terseret sampai hancur mas, terseret sekitar 20 meter. Penumpangnya 2 meninggal di lokasi, sedangkan 3 lainnya kritis,” imbuh Harjito.
Akibat kejadian ini, 2 penumpang atas nama Samiran dan Dainem meninggal dunia di lokasi kejadian. Sementara sopir mobil bernama Fatoni yang kritis, meninggal dunia saat mendapatkan pertolongan di rumah sakit. Sedangkan dua penumpang lainnya, Sutrisno dan Naila kondisinya kritis dan masih menjalani perawatan medis di rumah sakit.
Polisi yang datang ke lokasi kejadian, langsung melakukan olah tempat kejadian perkara dan mengevakuasi bangkai mobil yang ringsek ke Mapolres Nganjuk. (as/rok)
