BOJONEGORO - Bagi penggemar buah-buahan, buah salak tentu tidak asing dan jamak dikonsumsi oleh masyarakat luas. Buah salak dikenal dengan dagingnya yang rasanya manis dan sedikit sepat.
Namun, ditangan Rumisah, seorang ibu rumah tangga asal Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, buah salak ternyata dapat diolah menjadi berbagai olahan. Tak hanya dagingnya yang diolah, kulit bahkan biji buah salak juga diolah menjadi aneka produk bernilai ekonomis tinggi.
Di tempat ini, daging salak diolah menjadi selai. Pertama daging buah salak diblender, kemudian diperas. Selanjutnya, hasilnya disangrai sampai matang dan mengental, hingga menjadi selai.
“Selai salak ini bisa digunakan untuk makan bersama roti maupun aneka makanan lainnya. Rasanya pun tak kalah dengan selai olahan buah pada umumnya,” jelas Rumisah saat ditemui JTV dikediamannya pada Sabtu (08/10/2022).
Sedangkan biji salak dapat diolah menjadi bubuk kopi. Pertama, biji salak direbus kurang lebih selama 30 menit lalu ditiriskan. Kemudian dibelah menjadi kecil, lalu di jemur sampai kering. Hasilnya kemudian digiling dan di sangrai sampai menjadi bubuk.
Rumisah menceritakan, awal mulanya Ia menggeluti usaha ini pada tahun 2015 silam. Berawal dari iseng melihat buah salak yang melimpah di kawasan setempat, kemudian ia mencoba untuk membuat beberapa olahan dari buah tersebut.
“Awalnya itu 2015, disini saya melihat buah salak sangat melimpah sehingga saya coba membuat aneka olahan berbahan salak,” ungkap Rumisah.
Produk-produk aneka olahan buah salak ini diantaranya selai salak, teh salak, kurma salak, nastar salak, madu mongso salak dan bahkan ada juga kopi salak. Produk ini dipasarkan di sejumlah daerah di Jawa Timur, bahkan hingga ke Ibu Kota Jakarta.
“Pemasaran sementara di Surabaya, Malang, Lamongan dan Bojonegoro sini. Tapi juga kadang ngirim sampai ke Jakarta,” tutupnya. (edo/*)
Namun, ditangan Rumisah, seorang ibu rumah tangga asal Desa Wedi, Kecamatan Kapas, Kabupaten Bojonegoro, buah salak ternyata dapat diolah menjadi berbagai olahan. Tak hanya dagingnya yang diolah, kulit bahkan biji buah salak juga diolah menjadi aneka produk bernilai ekonomis tinggi.
Di tempat ini, daging salak diolah menjadi selai. Pertama daging buah salak diblender, kemudian diperas. Selanjutnya, hasilnya disangrai sampai matang dan mengental, hingga menjadi selai.
“Selai salak ini bisa digunakan untuk makan bersama roti maupun aneka makanan lainnya. Rasanya pun tak kalah dengan selai olahan buah pada umumnya,” jelas Rumisah saat ditemui JTV dikediamannya pada Sabtu (08/10/2022).
Sedangkan biji salak dapat diolah menjadi bubuk kopi. Pertama, biji salak direbus kurang lebih selama 30 menit lalu ditiriskan. Kemudian dibelah menjadi kecil, lalu di jemur sampai kering. Hasilnya kemudian digiling dan di sangrai sampai menjadi bubuk.
Rumisah menceritakan, awal mulanya Ia menggeluti usaha ini pada tahun 2015 silam. Berawal dari iseng melihat buah salak yang melimpah di kawasan setempat, kemudian ia mencoba untuk membuat beberapa olahan dari buah tersebut.
“Awalnya itu 2015, disini saya melihat buah salak sangat melimpah sehingga saya coba membuat aneka olahan berbahan salak,” ungkap Rumisah.
Produk-produk aneka olahan buah salak ini diantaranya selai salak, teh salak, kurma salak, nastar salak, madu mongso salak dan bahkan ada juga kopi salak. Produk ini dipasarkan di sejumlah daerah di Jawa Timur, bahkan hingga ke Ibu Kota Jakarta.
“Pemasaran sementara di Surabaya, Malang, Lamongan dan Bojonegoro sini. Tapi juga kadang ngirim sampai ke Jakarta,” tutupnya. (edo/*)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News