NGAWI - Angka kemiskinan di Kabupaten Ngawi masih cukup tinggi. Bahkan jika dilihat dari jumlah penduduk Ngawi sebanyak 897 ribu jiwa, 15,7 persen masuk dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) atau sekitar 152 ribu jiwa.
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, menjelaskan berbagai program pengentasan kemiskinan terus dilakukan dalam menekan angka kemiskinan di Ngawi. Pengentasan kemiskinan tidak serta harus dapat diselesaikan namun perlu proses verifikasi dan validasi termasuk sesuai dengan DTKS.
Terlebih batuan untuk keluarga miskin tidak hanya dari Pemerintah. Namun, pihaknya juga melibatkan sejumlah unsur baik relawan dan juga komunitas untuk ikut melakukan penanggulangan. Diakuinya, jika pada tahun 2021 dan 2022 pihaknya terus melakukan verifikasi data sesuai by name by addres agar program benar-benar tepat sasaran.
“Karena pada dua tahun kedepan, atau 2024 ditargetkan angka kemiskinan di Kabupaten Ngawi turun 2 persen,” tegas Wakil Bupati Ngawi kepada JTV, Sabtu (15/10/2022).
Wabuh menambahkan, target untuk penanganan angka kemiskinan di Ngawi yakni dilakukan secara bertahap. Tahun 2022 ini pihaknya fokus pada kemiskinan ekstrim dan tahun 2023 fokus pada kebutuhan pangan dan kesehatan harus tuntas.
“Upaya pelatihan wirausaha dan ketenagakerjaan juga terus dilakukan agar kedepan masyarakat bisa lebih mandiri dan berpenghasilan,” tutupnya. (ito/rok)
Wakil Bupati Ngawi, Dwi Rianto Jatmiko, menjelaskan berbagai program pengentasan kemiskinan terus dilakukan dalam menekan angka kemiskinan di Ngawi. Pengentasan kemiskinan tidak serta harus dapat diselesaikan namun perlu proses verifikasi dan validasi termasuk sesuai dengan DTKS.
Terlebih batuan untuk keluarga miskin tidak hanya dari Pemerintah. Namun, pihaknya juga melibatkan sejumlah unsur baik relawan dan juga komunitas untuk ikut melakukan penanggulangan. Diakuinya, jika pada tahun 2021 dan 2022 pihaknya terus melakukan verifikasi data sesuai by name by addres agar program benar-benar tepat sasaran.
“Karena pada dua tahun kedepan, atau 2024 ditargetkan angka kemiskinan di Kabupaten Ngawi turun 2 persen,” tegas Wakil Bupati Ngawi kepada JTV, Sabtu (15/10/2022).
Wabuh menambahkan, target untuk penanganan angka kemiskinan di Ngawi yakni dilakukan secara bertahap. Tahun 2022 ini pihaknya fokus pada kemiskinan ekstrim dan tahun 2023 fokus pada kebutuhan pangan dan kesehatan harus tuntas.
“Upaya pelatihan wirausaha dan ketenagakerjaan juga terus dilakukan agar kedepan masyarakat bisa lebih mandiri dan berpenghasilan,” tutupnya. (ito/rok)
Ikuti berita terkini JTV Bojonegoro di Google News
