TUBAN - Hektaran tanaman padi di Kabupaten Tuban, rusak parah akibat diterjang banjir bandang yang menerjang sejumlah kawasan setempat pada Selasa (18/10/2022) malam lalu. Kondisi tersebut salah satunya dirasakan para petani di Desa Sumurgung, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban.
Pada Jumat (21/10/2022) pagi, para petani setempat melakukan panen lebih awal dari jadwal. Pasalnya, tanaman padi rusak dan roboh akibat terjangan banjir bandang. Selain itu, para petani juga khawatir adanya banjir susulan, mengingat curah hujan tinggi pada sepekan terakhir.
“Ini terpaksa dipanen lebih awal, karena khawatir ada banjir lagi. Soalnya ini hujan terus,” jelas Supadi, petani setempat saat ditemui JTV.
Kondisi ini, membuat hasil panen padi petani setempat merosot. Jika biasanya dari lahan seluas 3.300 meter persegi mampu memanen 3 ton, kini merosot menjadi 2 ton saja.
“Panennya ya otomatis merosot mas. Ini banjirnya kiriman dari perbukitan kapur yang ada di selatan desa sini. Banjir membuat tanaman padi roboh dan rusak, bahkan sebagian diantaranya tergenang lumpur,” imbuh Supadi.
Kondisi ini membuat para petani merugi hingga jutaan rupiah. Atas kejadian ini, para petani hanya bisa pasrah dan berharap pihak terkait mencarikan solusi sehingga banjir bandang serupa tidak kembali terjadi. (dzi/rok)
Pada Jumat (21/10/2022) pagi, para petani setempat melakukan panen lebih awal dari jadwal. Pasalnya, tanaman padi rusak dan roboh akibat terjangan banjir bandang. Selain itu, para petani juga khawatir adanya banjir susulan, mengingat curah hujan tinggi pada sepekan terakhir.
“Ini terpaksa dipanen lebih awal, karena khawatir ada banjir lagi. Soalnya ini hujan terus,” jelas Supadi, petani setempat saat ditemui JTV.
Kondisi ini, membuat hasil panen padi petani setempat merosot. Jika biasanya dari lahan seluas 3.300 meter persegi mampu memanen 3 ton, kini merosot menjadi 2 ton saja.
“Panennya ya otomatis merosot mas. Ini banjirnya kiriman dari perbukitan kapur yang ada di selatan desa sini. Banjir membuat tanaman padi roboh dan rusak, bahkan sebagian diantaranya tergenang lumpur,” imbuh Supadi.
Kondisi ini membuat para petani merugi hingga jutaan rupiah. Atas kejadian ini, para petani hanya bisa pasrah dan berharap pihak terkait mencarikan solusi sehingga banjir bandang serupa tidak kembali terjadi. (dzi/rok)
