BOJONEGORO - Tanggul Sungai Avur Ngingas di Desa Kedungprimpen, Kecamatan Kanor, Kabupaten Bojonegoro, jebol sepanjang lebih dari 10 meter, akibat tak mampu menampung luapan air sungai, pasca hujan deras yang mengguyur wilayah setempat. Jebolnya tanggul ini, membuat warga resah lantaran mengancam pemukiman warga di tiga desa yang ada di sekitarnya.
Tanggul yang memiliki lebar rata-rata 3 meter ini, diketahui jebol sekitar pukul 15 sore kemarin. Tanggul jebol sepanjang sepuluh meter, serta longsor di titik lainnya, dengan kedalaman rata-rata 4 meter.
Kondisi ini membuat warga sekitar resah. Sebab, dampak banjir akibat jebolnya tanggul ini. Tak hanya merusak lebih dari 700 hektar tanaman padi yang berumur rata-rata 20 sampai 30 hari.
Namun, juga mengancam pemukiman warga yang tinggal di tiga desa, antara lain Desa Kedungprimpen di Kecamatan Kanor, serta Desa Pucangarum, dan Pomahan di Kecamatan Boerno.
“Jebolnya ini kemarin sore saat hujan deras. Hujan 3 hari-hari berturut-turut terus sungainya meluap,” terang Hadi Waluyo saat ditemui JTV, Selasa (25/10/2022).
Saat ini upaya perbaikan darurat mulai dikerjakan warga secara gotong royong bersama petugas gabungan TNI-Polri, BPBD, dan Perangkat Desa.
Warga khawatir, jika sungai terus meluap, dampak banjir akan semakin parah. Tak hanya merusak tanaman padi, namun luapan sungai, dikhawatirkan dapat menjangkau wilayah pemukiman warga yang tinggal dibantaran sungai.
“Ya khawatir mas, soalnya menggenangi sawah dan jika terus terjadi khawatir merendam pemukiman warga,” imbuh Hadi Waluyo.
Warga berharap tanggul yang jebol ini, segera teratasi, sehingga saat sungai meluap, banjir tak lagi datang dan membanjiri areal pertanian maupun pemukiman warga. (lim/rok)