NGAWI - Puluhan buruh pabrik sepatu PT Karya Mitra Budi Sentosa, menggelar demo di kantor DPRD Kabupaten Ngawi, Rabu (16/11/2022). Aksi ini dilakukan lantaran selama 4 bulan terakhir, gaji mereka belum dibayarkan oleh pihak perusahaan.
Menurut para buruh, tak hanya gaji saja. Pihak pabrik sepatu juga belum membayarkan klaim BPJS ketenagakerjaan, serta 20 persen sisa tunjangan hari raya tahun 2022 milik para buruh.
Koordinator aksi, Kingkin Prasetyo menjelaskan, pihaknya meminta DPRD ikut memikirkan nasib para buruh, termasuk mediasi dengan pihak perusahaan. Pasalnya, sejak bulan september, para karyawan dirumahkan tanpa ada kejelasan.
“Kami minta DPRD memperhatikan nasib kami dan menjembatani untuk mediasi dengan perusahaan. Karena nasib kami sejak bulan September tidak ada kejelasan,” pinta Kingkin Prasetyo.
Menanggapi itu, Ketua DPRD Ngawi, Heru Kusnindar menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima aspirasi para buruh. Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkordinasi dengan pihak perusahaan, termasuk permasalahan klaim BPJS dan keluhan para buruh.
“Dalam waktu dekat, kami akan pertemukan mereka dengan pihak perusahaan, agar persoalan ini ada titik temunya,” tegas Ketua DPRD Ngawi kepada JTV.
Diketahui, total terdapat 130 buruh pabrik sepatu yang haknya berupa gaji selama 4 bulan terakhir belum dibayarkan. Bahkan saat ini kondisi pabrik juga tidak beroperasi sejak september lalu. (ito/rok)
Menurut para buruh, tak hanya gaji saja. Pihak pabrik sepatu juga belum membayarkan klaim BPJS ketenagakerjaan, serta 20 persen sisa tunjangan hari raya tahun 2022 milik para buruh.
Koordinator aksi, Kingkin Prasetyo menjelaskan, pihaknya meminta DPRD ikut memikirkan nasib para buruh, termasuk mediasi dengan pihak perusahaan. Pasalnya, sejak bulan september, para karyawan dirumahkan tanpa ada kejelasan.
“Kami minta DPRD memperhatikan nasib kami dan menjembatani untuk mediasi dengan perusahaan. Karena nasib kami sejak bulan September tidak ada kejelasan,” pinta Kingkin Prasetyo.
Menanggapi itu, Ketua DPRD Ngawi, Heru Kusnindar menjelaskan bahwa pihaknya telah menerima aspirasi para buruh. Dalam waktu dekat, pihaknya akan berkordinasi dengan pihak perusahaan, termasuk permasalahan klaim BPJS dan keluhan para buruh.
“Dalam waktu dekat, kami akan pertemukan mereka dengan pihak perusahaan, agar persoalan ini ada titik temunya,” tegas Ketua DPRD Ngawi kepada JTV.
Diketahui, total terdapat 130 buruh pabrik sepatu yang haknya berupa gaji selama 4 bulan terakhir belum dibayarkan. Bahkan saat ini kondisi pabrik juga tidak beroperasi sejak september lalu. (ito/rok)