NGAWI - Pemerintah Kabupaten Ngawi, terus menggenjot perbaikan dan peningkatan infrastruktur di bidang pertanian. Tahun ini, melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) mengalokasikan anggaran Rp.1,9 miliar dari dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT) untuk membangun 11 titik ruas jalan.
Kepala bidang sarana dan prasarana tanaman pangan DKPP Ngawi, Franky Ardian mengatakan, dalan peningkatan produktivitas pertanian tembakau pembangunan jalan pertanian dilakukan pada 11 titik di 6 kecamatan. Hal ini sesuai dengan rencana kerja Pemerintah (RKP) tahun sebelumnya.
“Ke 6 kecamatan tersebut meliputi, kecamatan Karangjati, Padas, Pangkur, Paron, Kedunggalar, Dan Ngrambe yang menjadi daerah penghasil tembakau,” jelas Franky Ardian saat ditemui JTV, Senin (28/11/2022).
Ke 6 titik tersebut, masing-masing titik sepanjang 150 meter, lebar 3 meter dan alokasi anggaran tiap titik sekitar Rp.175 juta.Sementara penerapan pengerjaan dilakukan dengan sistem rijid beton.
Franky berharap, dengan pembangunan jalan produksi pertanian tersebut dapat membantu petani terutama petani tembaku dalam meningkatkan dan akses sarana produksi.
“Disamping itu juga menambah keinginan petani dalam menanam tembakau juga meningkat terutama saat setiap musim kemarau,” tutupnya. (ito/rok)
Kepala bidang sarana dan prasarana tanaman pangan DKPP Ngawi, Franky Ardian mengatakan, dalan peningkatan produktivitas pertanian tembakau pembangunan jalan pertanian dilakukan pada 11 titik di 6 kecamatan. Hal ini sesuai dengan rencana kerja Pemerintah (RKP) tahun sebelumnya.
“Ke 6 kecamatan tersebut meliputi, kecamatan Karangjati, Padas, Pangkur, Paron, Kedunggalar, Dan Ngrambe yang menjadi daerah penghasil tembakau,” jelas Franky Ardian saat ditemui JTV, Senin (28/11/2022).
Ke 6 titik tersebut, masing-masing titik sepanjang 150 meter, lebar 3 meter dan alokasi anggaran tiap titik sekitar Rp.175 juta.Sementara penerapan pengerjaan dilakukan dengan sistem rijid beton.
Franky berharap, dengan pembangunan jalan produksi pertanian tersebut dapat membantu petani terutama petani tembaku dalam meningkatkan dan akses sarana produksi.
“Disamping itu juga menambah keinginan petani dalam menanam tembakau juga meningkat terutama saat setiap musim kemarau,” tutupnya. (ito/rok)
