NGAWI - Sejumlah warga yang berada di Desa Tempuran, Kecamatan Paron, Kabupaten Ngawi, mendapat perawatan medis. Petugas BPBD dan relawan Kabupaten Ngawi juga terus melakukan evakuasi terhadap warga terutama yang sakit karena dampak banjir. Kebanyakan warga menderita masuk angin dan kedinginan.
Kepala Puskesmas Paron Ngawi, Dokter Liem Hong Bing menjelaskan, warga terutama usia lanjut mengalami kedinginan karena terlalu lama terkena air banjir. Selain itu mereka kebanyakan seperti masuk angin, seperti mual dan muntah.
“Warga yang sakit dampak banjir ini rata-rata masuk angin karena kedinginan akibat terlalu lama terkena air banjir,” ungkapnya kepada JTV, Sabtu (19/11/2022).
Perawatan intensif dan observasi juga dilakukan tim medis di posko yang didirikan di rumah warga tersebut. Tim medis dan obat-obatan juga telah disiagakan. Nanti jika diperlukan perawatan lanjutan maka akan dibawa ke puskesmas.
Sementara dari pantauan di lapangan hingga saat ini banjir mulai surut. Banjir disebabkan hujan yang terjadi selama 8 jam lebih di wilayah hulu Kabupaten Ngawi. Masyarakat dihimbau untuk tetap siaga mengingat intensitas hujan masih tinggi. (ito/rok)
Kepala Puskesmas Paron Ngawi, Dokter Liem Hong Bing menjelaskan, warga terutama usia lanjut mengalami kedinginan karena terlalu lama terkena air banjir. Selain itu mereka kebanyakan seperti masuk angin, seperti mual dan muntah.
“Warga yang sakit dampak banjir ini rata-rata masuk angin karena kedinginan akibat terlalu lama terkena air banjir,” ungkapnya kepada JTV, Sabtu (19/11/2022).
Perawatan intensif dan observasi juga dilakukan tim medis di posko yang didirikan di rumah warga tersebut. Tim medis dan obat-obatan juga telah disiagakan. Nanti jika diperlukan perawatan lanjutan maka akan dibawa ke puskesmas.
Sementara dari pantauan di lapangan hingga saat ini banjir mulai surut. Banjir disebabkan hujan yang terjadi selama 8 jam lebih di wilayah hulu Kabupaten Ngawi. Masyarakat dihimbau untuk tetap siaga mengingat intensitas hujan masih tinggi. (ito/rok)
