NGAWI - Sebanyak 8 Desa di 3 Kecamatan di wilayah Kabupaten Ngawi terendam banjir, setelah hujan dengan intensitas tinggi selama 8 jam lebih terjadi di wilayah setempat. Bahkan, sebagian warga yang rumahnya terendam harus mengungsi ke lokasi yang lebih aman.
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi, Agung Prasetyo menjelaskan, banjir ini merupakan kiriman dari daerah hulu tepatnya sungai di wilayah Kecamatan Ngrambe. Sehingga berdampak pada tingginya volume air untuk daerah yang ada di bawahnya.
“Berdasarkan pendataan sementara terdapat 8 desa, di 3 kecamatan yakni kecamatan, Paron, Kedunggalar, dan Kwadungan,” ungkapnya kepada JTV, Sabtu (19/11/2022).
Ketinggian air hingga 1,5 meter di wilayah Kedunggalar terjadi sejak jumat (18/11/2022) malam. Sejumlah warga hingga kini juga masih mengungsi di tempat yang lebih aman.
Pihak BPBD Ngawi meminta masyarakat di wilayah aliran Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun lebih siaga mengingat potensi intensitas hujan masih tinggi.
“Saya minta masyarakat di wilayah aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun untuk waspada karena curah hujan masih tinggi,” pinta Agung Prasetyo.
Sementara hingga saat ini, petugas BPBD dan relawan masih terus bersiaga di sejumlah posko. Petugas mengantisipasi adanya banjir susulan mengingat kondisi Bengawan Madiun masih tinggi. (ito/rok)
Kasi Kedaruratan dan Logistik BPBD Ngawi, Agung Prasetyo menjelaskan, banjir ini merupakan kiriman dari daerah hulu tepatnya sungai di wilayah Kecamatan Ngrambe. Sehingga berdampak pada tingginya volume air untuk daerah yang ada di bawahnya.
“Berdasarkan pendataan sementara terdapat 8 desa, di 3 kecamatan yakni kecamatan, Paron, Kedunggalar, dan Kwadungan,” ungkapnya kepada JTV, Sabtu (19/11/2022).
Ketinggian air hingga 1,5 meter di wilayah Kedunggalar terjadi sejak jumat (18/11/2022) malam. Sejumlah warga hingga kini juga masih mengungsi di tempat yang lebih aman.
Pihak BPBD Ngawi meminta masyarakat di wilayah aliran Sungai Bengawan Solo dan Bengawan Madiun lebih siaga mengingat potensi intensitas hujan masih tinggi.
“Saya minta masyarakat di wilayah aliran Bengawan Solo dan Bengawan Madiun untuk waspada karena curah hujan masih tinggi,” pinta Agung Prasetyo.
Sementara hingga saat ini, petugas BPBD dan relawan masih terus bersiaga di sejumlah posko. Petugas mengantisipasi adanya banjir susulan mengingat kondisi Bengawan Madiun masih tinggi. (ito/rok)
