TUBAN - Seorang ibu rumah tangga di Kabupaten Tuban, sukses menekuni usaha kerupuk rajungan. Hewan laut bercangkang keras mirip kepiting tersebut diolah menjadi kerupuk yang rasanya renyah gurih.
Camilan tersebut diproduksi oleh Sri Kayatin, di rumahnya yang ada di Desa Dawung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Keberadaan rajungan cukup melimpah di pesisir Tuban, membuat dirinya terinspirasi membuka usaha ini.
Bahan kerupuk rajungan ini adalah rajungan berukuran kecil yang biasanya kerap dibuang oleh para nelayan. Pasalnya, untuk olahan kuliner hanya rajungan sedang dan besar saja yang dibutuhkan. Fenomena ini menginspirasi Sri Kayatin untuk mengolahnya menjadi camilan lezat bernilai ekonomi.
“Inspirasi awal karena rumah saya dekat dengan laut dan melihat rajungan yang kecil-kecil itu dibuang. Dari pada terbuang saya kepikiran untuk dibuat kerupuk,” ungkap perempuan 50 tahun ini kepada JTV, Rabu (23/11/2022).
Cara membuat kerupuk rajungan ini diawali dengan mengambil sari tubuh rajungan, dicampur adonan tepung hingga merata. Kemudian adonan yang sudah jadi direbus hingga matang dan dimasukkan ke dalam mesin pencetak. Selanjutnya, adonan diiris dan dijemur. Proses terakhir adalah penggorengan dan pengemasan.
“Bahannya rajungan yang kecil-kecil itu, kemudian dihancurkan dan dihaluskan untuk diambil sarinya,” imbuhnya.
Sri kayatin memproduksi krupuk rajungan tiga kali seminggu. Sekali produksi mencapai tiga puluh sampai lima puluh kilogram kerupuk rajungan. Tak hanya mencukupi permintaan lokal tuban, pemasaran telah tembus wilayah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta.
“Seminggu produksi 3 kali. Satu kali produksi minimal 30 koligram dan maksimal 50 kilogram,” jelasnya.
Kerupuk rajungan cukup laris diburu pecinta camilan. Rasanya yang gurih membuat camilan renyah ini cocok dibuat camilan maupun pendamping makan nasi.
“Rasanya gurih dan rasa rajunganya juga terasa. Sering beli kerupuk ini karena rasanya cocok untuk cemilan dan lauk makan,” cetus Ali Imron salah satu pelanggan.
Bagaimana, tertarik mencicipi krupuk rajungan?. Untuk mendapatkan sebungkus kerupuk rajungan anda cukup membayar Rp. 10.000. (dzi/rok)
Camilan tersebut diproduksi oleh Sri Kayatin, di rumahnya yang ada di Desa Dawung, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban. Keberadaan rajungan cukup melimpah di pesisir Tuban, membuat dirinya terinspirasi membuka usaha ini.
Bahan kerupuk rajungan ini adalah rajungan berukuran kecil yang biasanya kerap dibuang oleh para nelayan. Pasalnya, untuk olahan kuliner hanya rajungan sedang dan besar saja yang dibutuhkan. Fenomena ini menginspirasi Sri Kayatin untuk mengolahnya menjadi camilan lezat bernilai ekonomi.
“Inspirasi awal karena rumah saya dekat dengan laut dan melihat rajungan yang kecil-kecil itu dibuang. Dari pada terbuang saya kepikiran untuk dibuat kerupuk,” ungkap perempuan 50 tahun ini kepada JTV, Rabu (23/11/2022).
Cara membuat kerupuk rajungan ini diawali dengan mengambil sari tubuh rajungan, dicampur adonan tepung hingga merata. Kemudian adonan yang sudah jadi direbus hingga matang dan dimasukkan ke dalam mesin pencetak. Selanjutnya, adonan diiris dan dijemur. Proses terakhir adalah penggorengan dan pengemasan.
“Bahannya rajungan yang kecil-kecil itu, kemudian dihancurkan dan dihaluskan untuk diambil sarinya,” imbuhnya.
Sri kayatin memproduksi krupuk rajungan tiga kali seminggu. Sekali produksi mencapai tiga puluh sampai lima puluh kilogram kerupuk rajungan. Tak hanya mencukupi permintaan lokal tuban, pemasaran telah tembus wilayah Jawa Timur, Jawa Barat dan Jakarta.
“Seminggu produksi 3 kali. Satu kali produksi minimal 30 koligram dan maksimal 50 kilogram,” jelasnya.
Kerupuk rajungan cukup laris diburu pecinta camilan. Rasanya yang gurih membuat camilan renyah ini cocok dibuat camilan maupun pendamping makan nasi.
“Rasanya gurih dan rasa rajunganya juga terasa. Sering beli kerupuk ini karena rasanya cocok untuk cemilan dan lauk makan,” cetus Ali Imron salah satu pelanggan.
Bagaimana, tertarik mencicipi krupuk rajungan?. Untuk mendapatkan sebungkus kerupuk rajungan anda cukup membayar Rp. 10.000. (dzi/rok)
