TUBAN - Warga Desa Simorejo, Kecamatan Widang, Kabupaten Tuban, digemparkan dengan hanyutnya Karnoto, 62 tahun, warga desa setempat di aliran Sungai Bengawan Solo setempat, pada Selasa (08/11/2022).
Kejadian bermula saat korban mandi di sungai setempat. Saat itu, ada empat orang saksi yang sedang mencari ikan tak jauh dari lokasi korban mandi. Dua saksi diantaranya merupakan anak korban.
Saat para saksi sibuk mencari ikan, tiba-tiba korban hilang dan hanya ditemukan sabun dan pakaiannya saja. Mengetahui kejadian ini, empat orang tersebut langsung melakukan pencarian, termasuk mencari di rumah korban yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
“Karena korban tidak ditemukan, kejadian ini kemudian dilaporkan kepada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Tuban dan kepolisian setempat,” terang Saminanto, warga setempat kepada JTV di lokasi kejadian.
Mendapati laporan ini, petugas gabungan kemudian melakukan penyisiran Sungai Bengawan Solo menggunakan perahu karet. Diduga, korban hanyut terbawa arus sungai bengawan solo. Meski telah melakukan penyisiran sejauh 15 kilometer. Namun, hingga Rabu (09/11/2022) sore petugas belum menemukan keberadaan korban.
“Korban diketahui memiliki kebiasaan mandi di sungai sini, karena memang rumahnya tak jauh dari Sungai Bengawan Solo. Selain itu, korban juga diketahui bisa berenang,” jelas AKP Rukimin, Kapolsek Widang, Tuban.
Saat ini, Tim Sar masih terus melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Bengawan solo setempat. Kemungkinan, pencarian akan diperluas, mengingat kondisi arus sungai bengawan solo cukup deras. (dzi/rok)
Kejadian bermula saat korban mandi di sungai setempat. Saat itu, ada empat orang saksi yang sedang mencari ikan tak jauh dari lokasi korban mandi. Dua saksi diantaranya merupakan anak korban.
Saat para saksi sibuk mencari ikan, tiba-tiba korban hilang dan hanya ditemukan sabun dan pakaiannya saja. Mengetahui kejadian ini, empat orang tersebut langsung melakukan pencarian, termasuk mencari di rumah korban yang berada tak jauh dari lokasi kejadian.
“Karena korban tidak ditemukan, kejadian ini kemudian dilaporkan kepada badan penanggulangan bencana daerah (BPBD) Tuban dan kepolisian setempat,” terang Saminanto, warga setempat kepada JTV di lokasi kejadian.
Mendapati laporan ini, petugas gabungan kemudian melakukan penyisiran Sungai Bengawan Solo menggunakan perahu karet. Diduga, korban hanyut terbawa arus sungai bengawan solo. Meski telah melakukan penyisiran sejauh 15 kilometer. Namun, hingga Rabu (09/11/2022) sore petugas belum menemukan keberadaan korban.
“Korban diketahui memiliki kebiasaan mandi di sungai sini, karena memang rumahnya tak jauh dari Sungai Bengawan Solo. Selain itu, korban juga diketahui bisa berenang,” jelas AKP Rukimin, Kapolsek Widang, Tuban.
Saat ini, Tim Sar masih terus melakukan penyisiran di sepanjang aliran Sungai Bengawan solo setempat. Kemungkinan, pencarian akan diperluas, mengingat kondisi arus sungai bengawan solo cukup deras. (dzi/rok)