KABAR APIK - Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II A Bojonegoro, menggelar screaning kesehatan dalam rangka mengantisipasi resiko penyebaran HIV/AID, penyakit TBC dan penyuluhan tentang bahaya narkoba, terhadap warga binaan lapas setempat. Kegiatan ini digelar di Aula Lapas Kelas IIA Bojonegoro, Rabu (03/11/2022).
Pantauan JTV di lokasi, seluruh warga binaan lapas setempat, hadir dan antusias mengikuti kegiatan ini. Kegiatan tersebut digelar dengan menggandeng dokter dan tim medis dari Puskesmas Bojonegoro Kota.
Kalapas Kelas IIA Bojonegoro, Rony Kurnia dalam arahannya kepada warga binaan menyampaikan, dilaksanakanya kegiatan tersebut sebagai upaya Lapas Bojonegoro untuk mengantisipasi sekaligus mendeteksi dini, mencegah penyebaran penyakit TBC di Lapas setempat. TBC sendiri rentan sekali penularannya kepada siapa saja, terutama bagi warga binaan, mengingat di lingkup Lapas Bojonegoro warga binaan setiap hari rutin melangsungkan aktivitas.
Dalam kesempatan ini, Rony Kurnia mengungkapkan pentingnya warga binaan mengetahui penyebab serta melalukan pencegahan, supaya tidak terjangkit penyebaran TBC. Terutama salah satu hal kecil pencegahan TBC, yakni menjaga kebersihan kamar hunian warga binaan, dan rajin membuang sampah pada tempat sampah, yang sudah disediakan.
Persoalan HIV/AIDS juga tak luput dari disampaikan dalam kegiatan ini. Sebab, banyak warga binaan dari luar yang masih menjalani pergaulan bebas dan kemudian bisa jadi membawa virus mematikan tersebut masuk kedalam lapas.
“Maka dari itu, Lapas Bojonegoro rutin megadakan screaning kesehatan bagi warga binaan, guna mendeteksi dan mencegah penularan HIV/AIDS,” ungkap Kalapas Bojonegoro kepada JTV.
Selain itu, Kalapas Bojonegoro juga memberikan penekanan serius tentang bahaya narkoba. Mengingkat, sampai saat ini Lapas Kelas IIA bojonegoro tetap berkomitmen dan serius dalam memerangi bahaya narkoba.
“Salah satunya, dengan mengadakan rutin sosialisasi bahaya narkoba kepada warga binaan,” imbuh Rony Kurnia.
Rony kurnia menekankan betul perihal bahaya narkoba kepada warga binaan lapas. Bahaya narkoba, yang mana dampak buruk bagi pengguna narkoba dapat merusak kesehatan, merusak kepribadian seseorang, bahkan jika sudah kecanduan berat dapat menyebabkan kematian. Tak main-main, ia menuturkan sanksi penegakan hukum akan dilakukan oleh Lapas Bojonegoro bagi warga binaan yang ketahuan mengkonsumsi narkoba di dalam Lapas.
Kapalas Bojonegoro menambahkan, aspek 3 kunci pemasyarakatan maju yang menjadi komitmen Lapas Kelas IIA Bojonegoro, yakni dengan deteksi dini, pemberantasana narkoba, serta membangun sinergi dengan aparat penegak hukum lainnya.
“Maka dari itu, sampai saat ini Lapas Bojonegoro selalu rutin melaksanakan razia di kamar hunian warga binaan, dan melakukan pemeriksaan terhadap warga binaan.hal itu dilakukan, guna deteksi dini mencegah peredaran narkoba masuk ke dalam Lapas,” terangnya.
Sampai saat ini, keamaan Lapas Bojonegoro setiap hari selalu diperketat, mulai dari penjagaan di gerbang pintu, dan setiap sudut. Bahkan setiap dalam sehari, dilakukan kontrol setiap blok, guna mencegah sekaligus mengantisipasi adanya gangguan keamaan, dan menciptakan kondusifitas tetap aman di dalam Lapas.
Sementara itu, Tim Medis Puskesmas Bojonegoro Kota yang memberikan penyuluhan, sekaligus screaning TBC, HIV/AIDS dan bahaya narkoba membeberkan perihal mencegah, mendeteksi, melakukan tindakan pertama, dan penanganan pengobatan TBC. Selain itu pula, juga disampaikan perihal bahaya HIV/AIDS yang merupakan penyakit berbahaya dan dampak buruk mematikan narkoba.
“Puskesmas Bojonegoro Kota sangat serius menyampaikan perihal penyebaran TBC, HIV/AID dan penyuluhan bahaya narkoba. Sinergitas yang terjalin antara pihak Puskesmas dengan Lapas Bojonegoro yang berjalan baik, kedepan pihak puskesmas tetap akan melakukan pengawasan, dengan cara pemerikasaan secara rutin dan berkala, kepada warga binaan lapas bojonegoro, sesuai penjadwalan yang dilaksanakan oleh pihak Lapas Bojonegoro,” papar Rony Kurnia.
Dalam kesempatan ini, Dokter dan Tim Medis Puskesmas Bojonegoro Kota juga melakukan pemeriksaan kesehatan kepada satu-persatu warga binaan. Yakni dengan melakukan screaning berupa pengambilan sampel darah setiap warga binaan. Pengambilan sampel darah dilakukan, untuk mengetahui HIV/AIDS.
“Selain itu, juga dilakukan screaning mendeteksi penyakit TBC, yang nantinya hasil pemeriksaan akan keluar dalam beberapa hari kedepan, setelah melewati hasil uji lab,” tegas Kalapas Bojonegoro.
Kedepanya, kegiatan screaning kesehatan mulai dari TBC, HIV/AIDS dan penyuluhan bahaya narkoba akan rutin terus dilakanakan. Pihak Lapas setempat sangat mendukung, mengingat kegiatan tersebut sangan positif dan bermanfaat menambah pengetahuan bagi warga binaan Lapas setempat. (edo/*)