TUBAN - Puluhan warga yang mengatasnamakan Aliansi Masyarakat Peduli Tuban menggelar aksi demo di depan Kantor Pemkab dan DPRD Kabupaten Tuban, pada Jumat (11/11/2022) sore. Aksi diawali di depan gedung Pemkab Tuban.
Dalam aksi demo bertajuk evaluasi kinerja Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati Tuban H. Riyadi tersebut, aliansi masyarakat peduli tuban menyuarakan keprihatinannya terhadap kebijakan-kebijakan Pemkab Tuban yang dinilai sewenang-wenang dan menghambur-hamburkan uang rakyat.
“Ini adalah aksi keprihatinan yang mana sekarang masyarakat Tuban sudah mulai tahu apa yang dilakukan oleh pimpinan, oleh Bupati.Kita mulai memahami banyak kesembronoan yang kurang memperhatikan substansi,” tegas Zubaedi, korlap aksi kepada JTV.
Para demonstran juga menilai, Bupati Tuban telah melakukan pengrusakan bangunan yang sudah bagus, untuk kemudian dibangun kembali seperti halnya pembangunan Rest Area, GOR, serta kawasan Patung Letda Sucipto.
Usai melakukan aksi di depan Gedung Pemkab Tuban. Para demonstran bergeser menggelar aksi serupa di depan Gedung DPRD Tuban.
Dalam aksi ini, para pendemo juga menuntut agar Bupati Tuban segera menuntaskan kemiskinan, memaksimalkan pembangunan infrastruktur sebagai penunjang ekonomi, serta memaksimalkan tagline bangun deso noto kutho, merealisasikan one village one product, serta memberikan penguatan anggaran pada organisasi kepemudaan serta memberikan kesejahteraan terhadap pendidik.
“Kita ingin kejelasan, kenapa pembongkaran bangunan yang masih layak pakai. Selain itu tunjangan para guru TPQ dan PAUD agar lebih diperioritaskan kembali. terus ketiga, ekonomi masyarakat lebih diperhatikan dan SDM diTuban agar lebih ditingkatkan, karena Tuban akan menjadi kota industri, sehingga perlu dilakukan peningkatan SDM,” papar Zubaedi.
Dalam aksi di kantor DPRD Tuban, para pendemo ditemui langsung oleh Ketua DPRD Tuban HM. Miyadi. Ketua DPRD Tuban berjanji akan memfasilitasi apa yang menjadi tuntutan para demonstran. Sementara para demonstran mengancam akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar lagi, jika tuntutan mereka tidak segera direalisasikan.
“Tanggapan pemerintah tadi tidak memuaskan kita, sehingga kita akan mengadakan audiensi dengan Bappeda, Bupati, PU, Sekda dan DPRD. Kita akan melakukan aksi lagi yang lebih besar apabila tuntutan tidak terpenuhi,” tutup korlap aksi. (dzi/rok)
Dalam aksi demo bertajuk evaluasi kinerja Bupati Tuban Aditya Halindra Faridzky dan Wakil Bupati Tuban H. Riyadi tersebut, aliansi masyarakat peduli tuban menyuarakan keprihatinannya terhadap kebijakan-kebijakan Pemkab Tuban yang dinilai sewenang-wenang dan menghambur-hamburkan uang rakyat.
“Ini adalah aksi keprihatinan yang mana sekarang masyarakat Tuban sudah mulai tahu apa yang dilakukan oleh pimpinan, oleh Bupati.Kita mulai memahami banyak kesembronoan yang kurang memperhatikan substansi,” tegas Zubaedi, korlap aksi kepada JTV.
Para demonstran juga menilai, Bupati Tuban telah melakukan pengrusakan bangunan yang sudah bagus, untuk kemudian dibangun kembali seperti halnya pembangunan Rest Area, GOR, serta kawasan Patung Letda Sucipto.
Usai melakukan aksi di depan Gedung Pemkab Tuban. Para demonstran bergeser menggelar aksi serupa di depan Gedung DPRD Tuban.
Dalam aksi ini, para pendemo juga menuntut agar Bupati Tuban segera menuntaskan kemiskinan, memaksimalkan pembangunan infrastruktur sebagai penunjang ekonomi, serta memaksimalkan tagline bangun deso noto kutho, merealisasikan one village one product, serta memberikan penguatan anggaran pada organisasi kepemudaan serta memberikan kesejahteraan terhadap pendidik.
“Kita ingin kejelasan, kenapa pembongkaran bangunan yang masih layak pakai. Selain itu tunjangan para guru TPQ dan PAUD agar lebih diperioritaskan kembali. terus ketiga, ekonomi masyarakat lebih diperhatikan dan SDM diTuban agar lebih ditingkatkan, karena Tuban akan menjadi kota industri, sehingga perlu dilakukan peningkatan SDM,” papar Zubaedi.
Dalam aksi di kantor DPRD Tuban, para pendemo ditemui langsung oleh Ketua DPRD Tuban HM. Miyadi. Ketua DPRD Tuban berjanji akan memfasilitasi apa yang menjadi tuntutan para demonstran. Sementara para demonstran mengancam akan melakukan aksi dengan massa yang lebih besar lagi, jika tuntutan mereka tidak segera direalisasikan.
“Tanggapan pemerintah tadi tidak memuaskan kita, sehingga kita akan mengadakan audiensi dengan Bappeda, Bupati, PU, Sekda dan DPRD. Kita akan melakukan aksi lagi yang lebih besar apabila tuntutan tidak terpenuhi,” tutup korlap aksi. (dzi/rok)
