BOJONEGORO - Setelah tiga tahun berturut-turut berada di kategori sedang, pada Tahun 2022 ini Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten Bojonegoro masuk kategori tinggi. Ini menunjukkan bahwa IPM di Bojonegoro terus naik secara signifikan.
Berdasarkan laman resmi dari Badan Pusat Statistik (BPS), status pembangunan manusia terbagi empat kategori kelompok. Diantaranya, kelompok sangat tinggi berada di angka IPM ≥ 80. Sementara kelompok tinggi 70 ≤ IPM < 80. Sedangkan kelompok sedang 60 ≤ IPM < 70. Kategori ke empat, kelompok rendah IPM < 60.
"Alhamdulillah IPM Kabupaten Bojonegoro kategori tinggi. Seperti yang saya jelaskan, kalau nilai 70 ke atas itu masuk kategori tinggi. Setelah sekian tahun kategori sedang," ungkap Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Bojonegoro Anwar Mukhtadlo, Kamis (17/11/2022).
IPM sendiri, dibentuk dari tiga (3) dimensi dasar. Pertama, umur panjang dan hidup sehat yang diukur melalui Angka Harapan Hidup (AHH). Kedua, pengetahuan yang diukur melalui Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dan Harapan Lama Sekolah (HLS). Ketiga, Standar Hidup Layak yang diukur melalui Pengeluaran Riil per Kapita.
Pihaknya menegaskan, dalam implementasinya, IPM tidak bisa dibandingkan peringkat antar kabupaten karena berangkat atau nilai awalnya tidak sama masing-masing daerah dan kondisi setiap daerah juga berbeda. sehingga yang didorong adalah kenaikannya.
Adapun IPM Bojonegoro pada 2019 nilainya 68,75 (sedang). Di 2020 nilai IPM Bojonegoro 69,04 (sedang). Kenaikannya sebesar 0,29. Di 2021, IPM Bojonegoro naik lagi dengan nilai mencapai 69,59. Dengan kenaikan 0,55 jika dibandingkan antara 2021 dan 2020. Sedangkan di 2022, untuk pertama kalinya IPM Bojonegoro berada di kategori tinggi dengan nilai 70,12. Antara tahun 2022 dengan 2021, memiliki kenaikan 0,53. (*)