BOJONEGORO - Akibat roboh dan terendam banjir, hektaran tanaman padi di Desa Sukorejo, Kecamatan Bojonegoro Kota,Kabupaten Bojonegoro terpaksa dipanen dini. Kondisi tersebut membuat hasil panen merosot hingga 50 persen.
Pantauan JTV di lokasi, meski masih berwarna hijau hektaran tanaman terpaksa harus dipanen lebih awal. Hal tersebut dilakukan setelah tanaman padi roboh dan terendam banjir sejak sepekan terahir. Padahal, waktu panen masih kurang dua minggu lagi.
Jika tidak segera dipanen, maka tanaman padi akan mati membusuk. Panen dini dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Meski hasil panen merosot hingga 50 persen, jika dibanding panen dengan kondisi normal.
“Ini dipanen dini mas, karena padinya terendam banjir akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sebulan terakhir ini,” ungkap Suhadak, petani setempat.
Meski tidak mendapatkan untung, namun para petani setidaknya bisa mengembalikan modal, untuk memulai cocok tanam berikutnya. (lim/rok)
Pantauan JTV di lokasi, meski masih berwarna hijau hektaran tanaman terpaksa harus dipanen lebih awal. Hal tersebut dilakukan setelah tanaman padi roboh dan terendam banjir sejak sepekan terahir. Padahal, waktu panen masih kurang dua minggu lagi.
Jika tidak segera dipanen, maka tanaman padi akan mati membusuk. Panen dini dilakukan untuk menghindari kerugian yang lebih besar. Meski hasil panen merosot hingga 50 persen, jika dibanding panen dengan kondisi normal.
“Ini dipanen dini mas, karena padinya terendam banjir akibat hujan deras disertai angin kencang yang terjadi sebulan terakhir ini,” ungkap Suhadak, petani setempat.
Meski tidak mendapatkan untung, namun para petani setidaknya bisa mengembalikan modal, untuk memulai cocok tanam berikutnya. (lim/rok)
