JOMBANG - Perayaan natal dan tahun baru (Nataru) membawa berkah bagi petani buah naga di Kabupaten Jombang. Salah satunya seperti yang dirasakan Asnawi, petani buah naga asal Desa Keras, Kecamatan Diwek, Kabupaten Jombang.
Sejak sepekan terakhir, ia dibantu sang istri, kuwalahan melayani pesanan buah naga dari para pelanggannya. Setiap hari, ia memanen buah yang sudah masak dan dikumpulkan jadi satu.
Asnawi mengaku di bulan Desember tahun ini permintaan buah naga semakin meningkat. Apalagi natal dan tahun baru kebutuhannya semakin banyak. Sayangnya, karena curah hujan yang tinggi banyak petani di daerah lain yang mengalami gagal panen karena bunga buah naga rontok.
“Petani buah naga di daerah lain banyak yang gagal panen. Ini membuat pesanan banyak pada nataru tahun ini. Sampai kuwalahan,” ungkapnya saat ditemui JTV, Jumat (30/12/2022).
Sekali panen, Asnawi mampu menghasilkan 1,5 kuintal buah naga. Seluruh hasil panen, langsung diambil oleh pedagang. Sementara harga buah naga, saat ini harga buah naga di tingkat petani naik dua ribu hingga menyentuh harga 13 ribu perkilogramnya.
“Alhamdulillah sekali panen bisa 1,5 kuintal. Biasanya langsung diambil sendiri oleh pembeli. Harganya 13 ribu sekilonya,” imbuh Asnawi.
Asnawi memang satu-satunya petani buah naga yang merintis usaha di desa ini. Dengan mengandalkan keahliannya bercocok tanam holtikultura, buah naga tersebut bisa tumbuh subur dan banyak berbuah.
Seluruh perawatan hingga tehnik mempercepat pembuahan dilakukannya sendiri. Terbaru dirinya menggunakan tehnologi lampu untuk memperbanyak musim buah tanaman berduri ini. (ful/rok)
Sejak sepekan terakhir, ia dibantu sang istri, kuwalahan melayani pesanan buah naga dari para pelanggannya. Setiap hari, ia memanen buah yang sudah masak dan dikumpulkan jadi satu.
Asnawi mengaku di bulan Desember tahun ini permintaan buah naga semakin meningkat. Apalagi natal dan tahun baru kebutuhannya semakin banyak. Sayangnya, karena curah hujan yang tinggi banyak petani di daerah lain yang mengalami gagal panen karena bunga buah naga rontok.
“Petani buah naga di daerah lain banyak yang gagal panen. Ini membuat pesanan banyak pada nataru tahun ini. Sampai kuwalahan,” ungkapnya saat ditemui JTV, Jumat (30/12/2022).
Sekali panen, Asnawi mampu menghasilkan 1,5 kuintal buah naga. Seluruh hasil panen, langsung diambil oleh pedagang. Sementara harga buah naga, saat ini harga buah naga di tingkat petani naik dua ribu hingga menyentuh harga 13 ribu perkilogramnya.
“Alhamdulillah sekali panen bisa 1,5 kuintal. Biasanya langsung diambil sendiri oleh pembeli. Harganya 13 ribu sekilonya,” imbuh Asnawi.
Asnawi memang satu-satunya petani buah naga yang merintis usaha di desa ini. Dengan mengandalkan keahliannya bercocok tanam holtikultura, buah naga tersebut bisa tumbuh subur dan banyak berbuah.
Seluruh perawatan hingga tehnik mempercepat pembuahan dilakukannya sendiri. Terbaru dirinya menggunakan tehnologi lampu untuk memperbanyak musim buah tanaman berduri ini. (ful/rok)