JOMBANG - Akibat diguyur hujan semalaman, tanah di pemukiman penduduk di Lereng Gunung Anjasamoro, tepatnya turut Dusun Jumok, Desa Sambirejo, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, ambles. Dampaknya, sejumlah bangunan rumah retak dan terancam longsor.
Pantauan JTV di lokasi, rumah warga di kawasan ini mengalami keretakan cukup lebar. Termasuk bangunan baru yang belum lama di tempaki juga mengalami kerusakan.
Selain rumah, tanah di sekitar lokasi juga mengalami ambles dan berlubang. Termasuk lantai keramik juga pecah akibat terjadi keretakan. Keretakan ini terjadi memanjang mengancam 11 rumah warga. Satu rumah terpaksa ditinggal pemiliknya karena bangunan sudah mulai miring dan mengkhawatirkan.
Kepala Dusun Jumok, Sudarman mengatakan, ada 11 rumah yang terdampak akibat keretakan tanah. Kejadian ini bermula saat kawasan pemukiman di puncak gunung ini di guyur hujan hampir semalaman.
“Mendadak terasa tanah bergerak dan bangunan tembok retak,” ungkap Sudarman kepada JTV, Rabu (07/12/2022).
Dari data pemerintah desa setempat, ada 11 rumah yang dihuni 12 KK dengan jumlah 33 orang yang terdampak. Mereka setiap terjadi hujan selalu mengungsi ke rumah tetangga karena khawatir retakan tanah mengancam keselamatannya. (ful/rok)
Pantauan JTV di lokasi, rumah warga di kawasan ini mengalami keretakan cukup lebar. Termasuk bangunan baru yang belum lama di tempaki juga mengalami kerusakan.
Selain rumah, tanah di sekitar lokasi juga mengalami ambles dan berlubang. Termasuk lantai keramik juga pecah akibat terjadi keretakan. Keretakan ini terjadi memanjang mengancam 11 rumah warga. Satu rumah terpaksa ditinggal pemiliknya karena bangunan sudah mulai miring dan mengkhawatirkan.
Kepala Dusun Jumok, Sudarman mengatakan, ada 11 rumah yang terdampak akibat keretakan tanah. Kejadian ini bermula saat kawasan pemukiman di puncak gunung ini di guyur hujan hampir semalaman.
“Mendadak terasa tanah bergerak dan bangunan tembok retak,” ungkap Sudarman kepada JTV, Rabu (07/12/2022).
Dari data pemerintah desa setempat, ada 11 rumah yang dihuni 12 KK dengan jumlah 33 orang yang terdampak. Mereka setiap terjadi hujan selalu mengungsi ke rumah tetangga karena khawatir retakan tanah mengancam keselamatannya. (ful/rok)