BOJONEGORO - Harga daging ayam di sejumlah Pasar Tradisional Kabupaten Bojonegoro, merangkak naik menjelang perayaan natal dan tahun baru (Nataru). Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Tradisional Sumberrejo, Kabupaten Bojonegoro, Senin (19/12/2022) pagi. Harga daging ayam mulai merangkak naik sejak sepekan terakhir.
Kenaikan harga rata-rata mencapai 2 ribu hingga 5 ribu rupiah perkilogram, baik daging ayam potong maupun ayam ras. Harga daging ayam potong yang sebelumnya hanya berada dikisaran 32 ribu rupiah perkilogram. Kini melonjak hingga berada dikisaran 34 ribu rupiah perkilogram. Sementara harga daging ayam ras yang semula berada dikisaran 45 hingga 50 ribu rupiah per ekor. Kini kembali naik dan berada dikisaran 50 ribu hingga 55 rupiah per ekornya.
Salahsatu pedagang di pasar setempat, Ismiati menuturkan, kenaikan harga daging ayam sudah dirasakan pedagang sejak sepekan lalu. Kenaikan harga ini, diduga akibat stok daging ayam dipasaran sangat minim.
“Pasokan daging yang biasanya didatangkan dari para peternak lokal di Wilayah Bojonegoro berkurang akibat dampak perubahan cuaca. Hal ini mempengaruhi hasil produksi ayam di kalangan peternak,” ungkapnya saat ditemui JTV.
Melonjaknya harga daging ayam ini, membuat pedagang sepi pembeli. Omzet pendapatan mereka turun drastis, hingga mencapai 30 persen dibanding hari biasa. Dari rata-rata 70 ekor per hari, kini hanya berkisar 50 ekor saja tiap harinya.
“Sejak naik penjualan sepi mas. Biasanya sehari 70 ekor, kini hanya 50 ekor perharinya,” imbuh Ismiati.
Selain daging ayam, kenaikan harga juga terjadi pada daging sapi, yang berada dikisaran 110 hingga 130 ribu rupiah per kilogram. (lim/rok)
Kenaikan harga rata-rata mencapai 2 ribu hingga 5 ribu rupiah perkilogram, baik daging ayam potong maupun ayam ras. Harga daging ayam potong yang sebelumnya hanya berada dikisaran 32 ribu rupiah perkilogram. Kini melonjak hingga berada dikisaran 34 ribu rupiah perkilogram. Sementara harga daging ayam ras yang semula berada dikisaran 45 hingga 50 ribu rupiah per ekor. Kini kembali naik dan berada dikisaran 50 ribu hingga 55 rupiah per ekornya.
Salahsatu pedagang di pasar setempat, Ismiati menuturkan, kenaikan harga daging ayam sudah dirasakan pedagang sejak sepekan lalu. Kenaikan harga ini, diduga akibat stok daging ayam dipasaran sangat minim.
“Pasokan daging yang biasanya didatangkan dari para peternak lokal di Wilayah Bojonegoro berkurang akibat dampak perubahan cuaca. Hal ini mempengaruhi hasil produksi ayam di kalangan peternak,” ungkapnya saat ditemui JTV.
Melonjaknya harga daging ayam ini, membuat pedagang sepi pembeli. Omzet pendapatan mereka turun drastis, hingga mencapai 30 persen dibanding hari biasa. Dari rata-rata 70 ekor per hari, kini hanya berkisar 50 ekor saja tiap harinya.
“Sejak naik penjualan sepi mas. Biasanya sehari 70 ekor, kini hanya 50 ekor perharinya,” imbuh Ismiati.
Selain daging ayam, kenaikan harga juga terjadi pada daging sapi, yang berada dikisaran 110 hingga 130 ribu rupiah per kilogram. (lim/rok)