TUBAN - Mendekati perayaan natal dan tahun baru, harga komoditas daging dan telur ayam di sejumlah pasar tradisional di Kabupaten Tuban, terus melambung tinggi. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Pramuka, Kelurahan Sidorejo, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, pada Senin (12/12/2022) pagi.
Sejumlah bahan pangan di pasar setempat terpantau melambung tinggi. Komoditas daging misalnya mengalami lonjakan harga rata-rata mencapai Rp5.000 per kilogram.
Daging ayam potong naik dari sebelumnya Rp30.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram. Lalu daging ayam broiler atau ayam keras naik menjadi Rp45.000 per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp40.000 per kilogram. Sementara daging ayam kampung berada pada harga Rp65.000 per kilogram.
Kenaikan daging ayam ini telah berlangsung sejak lima hari terakhir. Para pedagang menduga, kenaikan harga dipicu datangnya perayaan natal dan tahun baru. Mahalnya harga daging ayam berdampak terhadap penjualan. Omzet pedagang turun drastis hingga dua puluh lima persen.
“Biasanya mampu jual enam puluh ekor ayam per hari, kini hanya berkisar empat puluh ekor saja mas,” jelas Sukesi, salah satu pedagang daging ayam saat ditemui JTV.
Sementara itu, daging sapi kualitas super kini telah menyentuh harga Rp130.000 per kilogram. Lalu daging sapi kualitas sedang dijual Rp120.000 per kilogram. Sementara daging kualitas rendah bercampur tulang dan lemak dijual antara Rp100.000 sampai 110.000 per kilogram.
“Kalau untuk daging sapi harganya memang naik, tapi untuk penjualan masih normal.” Jelas
Eni, pedagang daging sapi.
Selain daging ayam dan daging sapi, harga telur juga masih mahal. Sejak sepekan terakhir harga telur berada pada posisi Rp30.000 per kilogram. (dzi/rok)
Sejumlah bahan pangan di pasar setempat terpantau melambung tinggi. Komoditas daging misalnya mengalami lonjakan harga rata-rata mencapai Rp5.000 per kilogram.
Daging ayam potong naik dari sebelumnya Rp30.000 per kilogram menjadi Rp35.000 per kilogram. Lalu daging ayam broiler atau ayam keras naik menjadi Rp45.000 per kilogram, dari sebelumnya hanya Rp40.000 per kilogram. Sementara daging ayam kampung berada pada harga Rp65.000 per kilogram.
Kenaikan daging ayam ini telah berlangsung sejak lima hari terakhir. Para pedagang menduga, kenaikan harga dipicu datangnya perayaan natal dan tahun baru. Mahalnya harga daging ayam berdampak terhadap penjualan. Omzet pedagang turun drastis hingga dua puluh lima persen.
“Biasanya mampu jual enam puluh ekor ayam per hari, kini hanya berkisar empat puluh ekor saja mas,” jelas Sukesi, salah satu pedagang daging ayam saat ditemui JTV.
Sementara itu, daging sapi kualitas super kini telah menyentuh harga Rp130.000 per kilogram. Lalu daging sapi kualitas sedang dijual Rp120.000 per kilogram. Sementara daging kualitas rendah bercampur tulang dan lemak dijual antara Rp100.000 sampai 110.000 per kilogram.
“Kalau untuk daging sapi harganya memang naik, tapi untuk penjualan masih normal.” Jelas
Eni, pedagang daging sapi.
Selain daging ayam dan daging sapi, harga telur juga masih mahal. Sejak sepekan terakhir harga telur berada pada posisi Rp30.000 per kilogram. (dzi/rok)