KABAR APIK - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata setempat, menggelar bojonegoro ngelenyer fashion festival zona 2. Kegiatan tersebut digelar di Jalan Poros Desa Luwihaji, Kecamatan Ngraho, Bojonegoro, tepatnya di Jembatan Terusan Bojonegoro-Blora pada Sabtu (03/12/2022) malam.
Sebanyak 68 peserta antusias mengikuti ajang tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut, Jajaran Asisten Sekretaris Daerah, Kepala OPD terkait, Forkopimcam, Kepala Desa Se Kacamatan Ngraho, dan 68 peserta.
Kemeriahan bojonegoro ngelenyer fashion festival telihat saat satu-persatu para peserta berjalan lenggak lenggok dengan menggenakan balutan gaun motif batik tenun Bojonegoro yang sudah mendapatkan sertifikat HKI, hasil karya para desainer mereka. Beraneka macam bentuk desain serta motif pakaian fashion dari para desainer milenial ditampilkan satu-persatu oleh para model yang kemudian akan dinilai oleh para dewan juri.
Gelaran bojonegoro ngelenyer fashion festival tersebut, disambut antusias oleh masyarakat sekitar. Tak hanya warga setempat, mereka juga datang dari berbagai daerah di Bojonegoro dan sekitarnya. Meski harus berjubel dengan penonton lainnya, tak menyuluhkan antusiasme masyarakat menyaksikan bojonegoro ngelenyer fashion festival zona 2 tersebut.
Kegiatan dengan tema fashion bojonegoro terdepan dalam bingkai kearifan lokal tersebut diikuti sebanyak 68 peserta. Mereka terdiri dari putra-putri perwakilan 15 kecamatan, mulai SMA/MA/SMK sederajat, mahasiswa serta masyarakat umum yang usianya maksimal 30 tahun.
Ada 3 kategori yang dilombakan dalam bojonegoro ngelenyer fashion festival. Yakni kategori desain, ready to wer dan evening gown, dari 10 motif batik tenun Bojonegoro yang sudah mendapatkan sertifikat HKI. Dari masing masing zona, nantinya akan diambil 10 nominasi ready to wer, dan 10 nominasi evening gown, yang akan di tampilkan di grand final pada sabtu 10 desember 2022 mendatang di Jalan Mas Tumapel Bojonegoro.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Budiyanto mengatakan, diselenggrakanya bojonegoro ngelenyer fashion festival adalah untuk memilih generasi muda yang memiliki kemampuan di bidang fashion, desainer dan tata busana. Para perserta wajib menampilkan desain karya sendiri atau orisinil, serta mengusung tema fashion bojonegoro terdepan dalam bingkai kearifan lokal.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali potensi sumber daya generasi muda di bidang desainer dan fashion, memberikan wadah kreatifitas desainer muda bojonegoro dalam mengembangkan kompetensinya, dan membangkitkan tren dan pasar bagi generasi milenial yang menempuh pendidikan di bidang fashion, desain dan tata busana,” papar Budiyanto saat ditemui JTV di lokasi acara.
Pada ajang bojonegoro ngelenyer fashion festival zona 2, juga terdapat pameran unggulan para pelaku ekonomi kreatif, sebagai salah satu upaya untuk menumbuhkan sektor perekonomian masyarakat setempat. Berbagai macam produk olahan tersedia, mulai dari camilan, makanan, minuman, hingga kerajinan tangan.
Melihat antusiasme peserta yang ikut lomba, tidak menutup kemungkinan kegiatan serupa akan kembali digelar pada tahun depan. (*/edo)
Sebanyak 68 peserta antusias mengikuti ajang tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut, Jajaran Asisten Sekretaris Daerah, Kepala OPD terkait, Forkopimcam, Kepala Desa Se Kacamatan Ngraho, dan 68 peserta.
Kemeriahan bojonegoro ngelenyer fashion festival telihat saat satu-persatu para peserta berjalan lenggak lenggok dengan menggenakan balutan gaun motif batik tenun Bojonegoro yang sudah mendapatkan sertifikat HKI, hasil karya para desainer mereka. Beraneka macam bentuk desain serta motif pakaian fashion dari para desainer milenial ditampilkan satu-persatu oleh para model yang kemudian akan dinilai oleh para dewan juri.
Gelaran bojonegoro ngelenyer fashion festival tersebut, disambut antusias oleh masyarakat sekitar. Tak hanya warga setempat, mereka juga datang dari berbagai daerah di Bojonegoro dan sekitarnya. Meski harus berjubel dengan penonton lainnya, tak menyuluhkan antusiasme masyarakat menyaksikan bojonegoro ngelenyer fashion festival zona 2 tersebut.
Kegiatan dengan tema fashion bojonegoro terdepan dalam bingkai kearifan lokal tersebut diikuti sebanyak 68 peserta. Mereka terdiri dari putra-putri perwakilan 15 kecamatan, mulai SMA/MA/SMK sederajat, mahasiswa serta masyarakat umum yang usianya maksimal 30 tahun.
Ada 3 kategori yang dilombakan dalam bojonegoro ngelenyer fashion festival. Yakni kategori desain, ready to wer dan evening gown, dari 10 motif batik tenun Bojonegoro yang sudah mendapatkan sertifikat HKI. Dari masing masing zona, nantinya akan diambil 10 nominasi ready to wer, dan 10 nominasi evening gown, yang akan di tampilkan di grand final pada sabtu 10 desember 2022 mendatang di Jalan Mas Tumapel Bojonegoro.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Bojonegoro, Budiyanto mengatakan, diselenggrakanya bojonegoro ngelenyer fashion festival adalah untuk memilih generasi muda yang memiliki kemampuan di bidang fashion, desainer dan tata busana. Para perserta wajib menampilkan desain karya sendiri atau orisinil, serta mengusung tema fashion bojonegoro terdepan dalam bingkai kearifan lokal.
“Tujuan kegiatan ini adalah untuk menggali potensi sumber daya generasi muda di bidang desainer dan fashion, memberikan wadah kreatifitas desainer muda bojonegoro dalam mengembangkan kompetensinya, dan membangkitkan tren dan pasar bagi generasi milenial yang menempuh pendidikan di bidang fashion, desain dan tata busana,” papar Budiyanto saat ditemui JTV di lokasi acara.
Pada ajang bojonegoro ngelenyer fashion festival zona 2, juga terdapat pameran unggulan para pelaku ekonomi kreatif, sebagai salah satu upaya untuk menumbuhkan sektor perekonomian masyarakat setempat. Berbagai macam produk olahan tersedia, mulai dari camilan, makanan, minuman, hingga kerajinan tangan.
Melihat antusiasme peserta yang ikut lomba, tidak menutup kemungkinan kegiatan serupa akan kembali digelar pada tahun depan. (*/edo)