TUBAN - Tingginya curah hujan dalam beberapa hari terakhir, menyebabkan Sungai Kening di Kabupaten Tuban, pada Kamis (01/12/2022) meluap ke pemukiman warga. Banjir terparah terjadi di Desa Brangkal, Kecamatan Parengan, Kabupaten Tuban.
Pantauan JTV di lokasi, jalan desa dan pemukiman warga di desa setempat terendam air bercampur lumpur setinggi satu meter.
Berdasarkan data BPBD Tuban, banjir merendam sembilan desa sepanjang bantaran Sungai Kening. Diantaranya Desa Sembung, Kemlaten, Mergoasri, Kumpulrejo, Cengkong, Brangkal, Margorejo, Selogabus, dan Desa Suciharjo.
Banjir tersebut terjadi setelah kawasan di sepanjang Sungai Kening dilanda hujan deras dalam empat hari terakhir. Kondisi ini membuat debit air anak Sungai Bengawan Solo ini meningkat drastis.
Tak hanya rumah-rumah, banjir juga merendam sejumlah tempat ibadah, sebuah puskesmas pembantu, serta warung-warung. Meski rumah mereka terendam banjir, warga setempat memilih bertahan di rumah sembari menjaga barang-barang milik mereka.
“Ini sudah langganan tiap tahun. Lha ini kebetulan empat hari hujan terus sehingga sungai meluap dan merendam rumah, warung, tempat ibadah dan puskesmas disini,” terang Kasir, warga setempat saat ditemui di lokasi banjir.
Banjir yang datang secara mendadak sempat membuat warga panik untuk menyelamatkan perabot dan barang berharga. Namun, tak sedikit perabot yang gagal dievakuasi sehingga harus direlakan terendam banjir.
“Banjir seperti ini sudah terjadi 3 kali dalam bulan ini. Namun, kali ini merupakan yang terparah,” ungkap Munari, warga terdampak banjir.
Hingga Kamis siang, banjir sudah mulai berangsur surut. Namun, jika nanti hujan deras mengguyur wilayah sekitar dan daerah hulu sungai, maka banjir susulan dipastikan datang lagi. Sambil melihat situasi, warga masih membiarkan perabot di tempat lebih tinggi. (dzi/rok)
Pantauan JTV di lokasi, jalan desa dan pemukiman warga di desa setempat terendam air bercampur lumpur setinggi satu meter.
Berdasarkan data BPBD Tuban, banjir merendam sembilan desa sepanjang bantaran Sungai Kening. Diantaranya Desa Sembung, Kemlaten, Mergoasri, Kumpulrejo, Cengkong, Brangkal, Margorejo, Selogabus, dan Desa Suciharjo.
Banjir tersebut terjadi setelah kawasan di sepanjang Sungai Kening dilanda hujan deras dalam empat hari terakhir. Kondisi ini membuat debit air anak Sungai Bengawan Solo ini meningkat drastis.
Tak hanya rumah-rumah, banjir juga merendam sejumlah tempat ibadah, sebuah puskesmas pembantu, serta warung-warung. Meski rumah mereka terendam banjir, warga setempat memilih bertahan di rumah sembari menjaga barang-barang milik mereka.
“Ini sudah langganan tiap tahun. Lha ini kebetulan empat hari hujan terus sehingga sungai meluap dan merendam rumah, warung, tempat ibadah dan puskesmas disini,” terang Kasir, warga setempat saat ditemui di lokasi banjir.
Banjir yang datang secara mendadak sempat membuat warga panik untuk menyelamatkan perabot dan barang berharga. Namun, tak sedikit perabot yang gagal dievakuasi sehingga harus direlakan terendam banjir.
“Banjir seperti ini sudah terjadi 3 kali dalam bulan ini. Namun, kali ini merupakan yang terparah,” ungkap Munari, warga terdampak banjir.
Hingga Kamis siang, banjir sudah mulai berangsur surut. Namun, jika nanti hujan deras mengguyur wilayah sekitar dan daerah hulu sungai, maka banjir susulan dipastikan datang lagi. Sambil melihat situasi, warga masih membiarkan perabot di tempat lebih tinggi. (dzi/rok)