TUBAN - Banjir bandang masih menjadi ancaman bagi warga di Kabupaten Tuban. Pasalnya, jumlah kasus banjir bandang yang terjadi di sejumlah wilayah di Tuban pada tahun 2022 mengalami peningkatan hampir lima kali lipat, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban. Pada tahun 2021, jumlah kasus banjir bandang di Tuban tercatat hanya 54 kejadian. Namun, di tahun 2022 jumlah bencana banjir bandang naik drastis hingga menembus angka 250 kasus.
Kejadian banjir bandang sebagian besar terjadi di wilayah Kecamatan Kerek, Kecamatan Plumpang dan Kecamatan Kenduruan. Naiknya kejadian bencana banjir bandang ini terjadi akibat cuaca buruk yang melanda kawasan Kabupaten Tuban sepanjang tahun 2022.
Atas kejadian ini, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengatakan, akan melakukan mitigasi bencana serta menggalakkan penghijauan di kawasan perbukitan. Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar seluruh komponen masyarakat ikut serta melakukan penghijauan.
“Memang terus terang bencana banjir banding di tahun 2022 naik cukup signifikan jika dibanding tahun 2021. Ini pengaruh cuaca buruk yang terjadi sepanjang 2022,” ungkap Sudarmaji saat ditemui JTV di kantornya, Rabu (11/01/2023).
BPBD juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Mengingat berdasarkan rilis BMKG, puncak musim penghujan di Tuban akan terjadi pada bulan januari hingga februari. (dzi/rok)
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Tuban. Pada tahun 2021, jumlah kasus banjir bandang di Tuban tercatat hanya 54 kejadian. Namun, di tahun 2022 jumlah bencana banjir bandang naik drastis hingga menembus angka 250 kasus.
Kejadian banjir bandang sebagian besar terjadi di wilayah Kecamatan Kerek, Kecamatan Plumpang dan Kecamatan Kenduruan. Naiknya kejadian bencana banjir bandang ini terjadi akibat cuaca buruk yang melanda kawasan Kabupaten Tuban sepanjang tahun 2022.
Atas kejadian ini, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Tuban, Sudarmaji mengatakan, akan melakukan mitigasi bencana serta menggalakkan penghijauan di kawasan perbukitan. Selain itu, pihaknya juga mengimbau agar seluruh komponen masyarakat ikut serta melakukan penghijauan.
“Memang terus terang bencana banjir banding di tahun 2022 naik cukup signifikan jika dibanding tahun 2021. Ini pengaruh cuaca buruk yang terjadi sepanjang 2022,” ungkap Sudarmaji saat ditemui JTV di kantornya, Rabu (11/01/2023).
BPBD juga mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada. Mengingat berdasarkan rilis BMKG, puncak musim penghujan di Tuban akan terjadi pada bulan januari hingga februari. (dzi/rok)