TUBAN - Cuaca buruk berupa gelombang tinggi disertai angin kencang, membuat nelayan di pesisir utara Kabupaten Tuban berhenti melaut. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Kelurahan Karangsari, Kecamatan Tuban Kota, Kabupaten Tuban, pada rabu (04/01/2023) pagi.
Terlihat ratusan perahu nelayan terparkir di bibir pantai setempat. Hal ini dilakukan untuk keselamatan bersama, karena ketinggian ombak di tengah laut berkisar 5 hingga 7 meter.
Untuk mengisi waktu luang, para nelayan setempat memilih memperbaiki perahu dan alat tangkap ikan mereka yang rusak. Aktifitas ini akan dilakukan, hingga cuaca kembali membaik.
Menurut salah satu nelayan, Sumaji. Cuaca buruk di laut utara tuban terjadi sejak dua pekan terakhir. Bahkan, terjangan ombak juga membuat sejumlah perahu nelayan rusak.
“Dua minggu nggak melaut karena cuacanya dan ombaknya besar. Perahu nelayan sini banyak yang rusak,” ungkap Sumaji saat ditemui JTV.
Cuaca buruk berupa gelombang tinggi dan angin kencang yang terjadi sejak bulan desember 2022 lalu tersebut, diperkirakan akan terus berlangsung hingga satu bulan ke depan. Atas kondisi ini, para nelayan hanya bisa pasrah dan berharap cuaca bisa kembali normal.
“Ya mau gimana mas, ini sekarang memperbaiki jaring dan perahu yang rusak. Kalau cuacanya sudah baik baru melaut lagi,” jelas Duki, nelayan lain. (dzi/rok)
Terlihat ratusan perahu nelayan terparkir di bibir pantai setempat. Hal ini dilakukan untuk keselamatan bersama, karena ketinggian ombak di tengah laut berkisar 5 hingga 7 meter.
Untuk mengisi waktu luang, para nelayan setempat memilih memperbaiki perahu dan alat tangkap ikan mereka yang rusak. Aktifitas ini akan dilakukan, hingga cuaca kembali membaik.
Menurut salah satu nelayan, Sumaji. Cuaca buruk di laut utara tuban terjadi sejak dua pekan terakhir. Bahkan, terjangan ombak juga membuat sejumlah perahu nelayan rusak.
“Dua minggu nggak melaut karena cuacanya dan ombaknya besar. Perahu nelayan sini banyak yang rusak,” ungkap Sumaji saat ditemui JTV.
Cuaca buruk berupa gelombang tinggi dan angin kencang yang terjadi sejak bulan desember 2022 lalu tersebut, diperkirakan akan terus berlangsung hingga satu bulan ke depan. Atas kondisi ini, para nelayan hanya bisa pasrah dan berharap cuaca bisa kembali normal.
“Ya mau gimana mas, ini sekarang memperbaiki jaring dan perahu yang rusak. Kalau cuacanya sudah baik baru melaut lagi,” jelas Duki, nelayan lain. (dzi/rok)
