BOJONEGORO - Saat ini, masyarakat Indonesia dilanda demam lato-lato. Mainan jaman dulu ini, kembali eksis di tengah kemajuan teknologi.
Kondisi tersebut menjadi berkah bagi pedagang mainan di Kabupaten Bojonegoro. Salah satunya pedagang lato-lato di Jalan Raya Desa Pacul, Kecamatan Bojonegoro Kota, pada selasa (10/01/2023) pagi.
Mainan yang sedang viral tersebut, kini banyak diburu masyarakat. Tak hanya anak-anak, namun juga orang dewasa.
Harto, salah satu pedagang mengatakan, sebelum berjualan mainan lato-lato, ia adalah seorang pedagang keliling. Keputusannya banting setir menjadi pedagang lato-lato sejak sebulan terakhir, ternyata membuahkan hasil.
Dalam sehari, ia mengaku mampu menjual sedikitnya seratus bahkan lebih mainan lato-lato. Mainan ini dijual antara 10 hingga 15 ribu rupiah. Dalam sehari, omset yang dihasilkan bisa mencapai lebih dari satu juta rupiah.
“Perhari bisa jual 100 pasang lato-lato. Untuk harganya bervariasi mulai 7 ribu sampai 15 ribu mas,” ungkap Harto kepada JTV.
Bahkan, tingginya minat warga untuk membeli lato-lato, membuat pedagang buka mulai pagi hingga malam hari.
Sementara itu, para pembeli mengaku membeli lato-lato karena mengikuti tren yang ada di tengah masyarakat. Banyaknya warga atau anak-anak yang bermain lato-lato membuat mereka penasaran hingga ikut membeli.
“Beli lato-lato untuk anak di rumah. Sejak lihat temannya main kok jadi seneng, akhirnya saya belikan,” jelas Arika, salah satu pembeli. (lim/rok)
Kondisi tersebut menjadi berkah bagi pedagang mainan di Kabupaten Bojonegoro. Salah satunya pedagang lato-lato di Jalan Raya Desa Pacul, Kecamatan Bojonegoro Kota, pada selasa (10/01/2023) pagi.
Mainan yang sedang viral tersebut, kini banyak diburu masyarakat. Tak hanya anak-anak, namun juga orang dewasa.
Harto, salah satu pedagang mengatakan, sebelum berjualan mainan lato-lato, ia adalah seorang pedagang keliling. Keputusannya banting setir menjadi pedagang lato-lato sejak sebulan terakhir, ternyata membuahkan hasil.
Dalam sehari, ia mengaku mampu menjual sedikitnya seratus bahkan lebih mainan lato-lato. Mainan ini dijual antara 10 hingga 15 ribu rupiah. Dalam sehari, omset yang dihasilkan bisa mencapai lebih dari satu juta rupiah.
“Perhari bisa jual 100 pasang lato-lato. Untuk harganya bervariasi mulai 7 ribu sampai 15 ribu mas,” ungkap Harto kepada JTV.
Bahkan, tingginya minat warga untuk membeli lato-lato, membuat pedagang buka mulai pagi hingga malam hari.
Sementara itu, para pembeli mengaku membeli lato-lato karena mengikuti tren yang ada di tengah masyarakat. Banyaknya warga atau anak-anak yang bermain lato-lato membuat mereka penasaran hingga ikut membeli.
“Beli lato-lato untuk anak di rumah. Sejak lihat temannya main kok jadi seneng, akhirnya saya belikan,” jelas Arika, salah satu pembeli. (lim/rok)