BOJONEGORO - Demam mainan lato lato, kini booming di kalangan anak-anak. Di kawasan Kota maupun di Desa, akan mudah kita jumpai anak anak bermain lato-lato.
Cara bermainnya, yaitu dengan menganyunkan ke atas dan ke bawah menggunakan tangan, agar kedua bola nya saling berbenturan dan bisa menghasilkan bunyi etek etek.
Namun, di balik permainan lato-lato, ternyata sebagian orang tua mulai khawatir akan keselamatan anaknya. Pasalnya, kasus anak terluka akibat bermain lato-lato makin sering kita jumpai.
Para orang tua khawatir, mainan lato lato dapat melukai, maupun dapat menciderai sang anak. Mengingat kini banyak kasus anak bermain lato-lato yang mengalami luka di bagian kepala hingga tangan.
Hal tersebut salah satunya dikhawatirkan oleh Sukini, warga Desa Pagerwesi, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Menurutnya, permainan lato-lato cukup berbahaya. Meski demikian, ia tidak bisa mencegah anaknya bermain lato-lato, karena sudah menjadi tren.
“Kalau mencegah terus terang kesulitan, karena memang sedang booming,” terangnya kepada JTV, Kamis (12/01/2023).
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Sukini kini terus melakukan pengawasan ekstra terhadap anaknya. Pasalnya, anak kerap merasakan sakit pada bagian tangannya akibat terbentur bola lato-lato.
“Ya solusinya kita lakukan pengawasan ekstra agar kalau terjadi apa-apa bisa langsung tanggap,” imbuhnya.
Sementara itu, Abel salah satu anak penggemar lato lato mengaku kerap mengalami memar pada bagian tangan akibat terbentur lato-lato. Namun, ia mengaku tidak kapok karena suka dengan permainan ini.
“Pernah sakit di tangan sampai memar, tapi gak papa karena saya suka mainan ini,” timpal Abel. (edo/rok)
Cara bermainnya, yaitu dengan menganyunkan ke atas dan ke bawah menggunakan tangan, agar kedua bola nya saling berbenturan dan bisa menghasilkan bunyi etek etek.
Namun, di balik permainan lato-lato, ternyata sebagian orang tua mulai khawatir akan keselamatan anaknya. Pasalnya, kasus anak terluka akibat bermain lato-lato makin sering kita jumpai.
Para orang tua khawatir, mainan lato lato dapat melukai, maupun dapat menciderai sang anak. Mengingat kini banyak kasus anak bermain lato-lato yang mengalami luka di bagian kepala hingga tangan.
Hal tersebut salah satunya dikhawatirkan oleh Sukini, warga Desa Pagerwesi, Kecamatan Trucuk, Kabupaten Bojonegoro. Menurutnya, permainan lato-lato cukup berbahaya. Meski demikian, ia tidak bisa mencegah anaknya bermain lato-lato, karena sudah menjadi tren.
“Kalau mencegah terus terang kesulitan, karena memang sedang booming,” terangnya kepada JTV, Kamis (12/01/2023).
Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan, Sukini kini terus melakukan pengawasan ekstra terhadap anaknya. Pasalnya, anak kerap merasakan sakit pada bagian tangannya akibat terbentur bola lato-lato.
“Ya solusinya kita lakukan pengawasan ekstra agar kalau terjadi apa-apa bisa langsung tanggap,” imbuhnya.
Sementara itu, Abel salah satu anak penggemar lato lato mengaku kerap mengalami memar pada bagian tangan akibat terbentur lato-lato. Namun, ia mengaku tidak kapok karena suka dengan permainan ini.
“Pernah sakit di tangan sampai memar, tapi gak papa karena saya suka mainan ini,” timpal Abel. (edo/rok)