JOMBANG - Sejumlah guru di Madrasah Ibtidaiyah (MI) Islamiyah Genukwatu, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, Selasa (17/01/2023) pagi merazia alat permainan lato-lato yang dibawa siswa di dalam kelas. Razia ini dilakukan karena permainan ini dianggap mengganggu dan berbahaya.
Pantauan JTV di lokasi, sejumlah guru langsung menyisir isi setiap tas milik murid. Saat melakukan penyisiran, didapati alat permainan lato-lato di dalam tas seorang murid. Di kelas berbeda, juga didapati lato-lato dalam tas murid. Sehingga tiga buah lato-lato yang didapati dalam razia kali ini langsung diamankan.
Kepala MI Islamiyah Genukwatu Jombang, Miftahudin mengatakan, sebelum dilakukan razia, seluruh murid telah mendapatkan peringatan dari pihak sekolah agar tidak membawa lato-lato ke dalam ruang belajar. Namun meskipun telah dilarang, sejumlah murid masih ada yang membawanya.
“Razia ini digelar karena permainan ini berbahaya dan mengganggu aktivitas belajar mengajar. Kami sudah melarang, tapi sebagian siswa ternyata masih membawa lato-lato,” jelas Miftahudin kepada JTV.
Meskipun didapati lato-lato di dalam tas siswa. Namun, para murid pemilik tas tidak mendapatkan sanksi. Mereka hanya diberi peringatan untuk membawa lato-lato masuk kelas.
Dengan razia ini diharapkan seluruh murid mentaati larangan. Temuan pada razia kali ini menurun drastis dari razia sebelumnya yang mendapati puluhan lato-lato.
“Tadi kami dapati ada 3 siswa yang membawa lato-lato, mereka hanya diberi sanksi teguran. Ini merupakan bagian dari pembelajaran untuk menaati peraturan sekolah,” tutup Kepala Sekolah MI Islamiyah Genukwatu. (ful/rok)
Pantauan JTV di lokasi, sejumlah guru langsung menyisir isi setiap tas milik murid. Saat melakukan penyisiran, didapati alat permainan lato-lato di dalam tas seorang murid. Di kelas berbeda, juga didapati lato-lato dalam tas murid. Sehingga tiga buah lato-lato yang didapati dalam razia kali ini langsung diamankan.
Kepala MI Islamiyah Genukwatu Jombang, Miftahudin mengatakan, sebelum dilakukan razia, seluruh murid telah mendapatkan peringatan dari pihak sekolah agar tidak membawa lato-lato ke dalam ruang belajar. Namun meskipun telah dilarang, sejumlah murid masih ada yang membawanya.
“Razia ini digelar karena permainan ini berbahaya dan mengganggu aktivitas belajar mengajar. Kami sudah melarang, tapi sebagian siswa ternyata masih membawa lato-lato,” jelas Miftahudin kepada JTV.
Meskipun didapati lato-lato di dalam tas siswa. Namun, para murid pemilik tas tidak mendapatkan sanksi. Mereka hanya diberi peringatan untuk membawa lato-lato masuk kelas.
Dengan razia ini diharapkan seluruh murid mentaati larangan. Temuan pada razia kali ini menurun drastis dari razia sebelumnya yang mendapati puluhan lato-lato.
“Tadi kami dapati ada 3 siswa yang membawa lato-lato, mereka hanya diberi sanksi teguran. Ini merupakan bagian dari pembelajaran untuk menaati peraturan sekolah,” tutup Kepala Sekolah MI Islamiyah Genukwatu. (ful/rok)