TUBAN - Puluhan hektar kebun belimbing madu di Desa Tasikmadu, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, rusak akibat diserang hama lalat buah sejak dua pekan terakhir. Serangan serangga kecil tersebut meningkat seiring datangnya musim penghujan.
Kondisi tersebut salah satunya dirasakan Muslikin, petani belimbing setempat. Menurutnya, hama tersebut menyengat buah muda yang masih bergelantung di pohon-pohon. Selain meninggalkan jejak lubang hitam, lalat juga meletakkan telurnya dalam buah belimbing.
“Hanya dalam hitungan hari, buah-buah belimbing yang masih kecil langsung rusak,” jelasnya saat ditemui JTV, Selasa (17/01/2023).
Muslikin menambkan, selain mengalami pembusukan, buah yang masih kecil juga mengalami rontok dan jatuh ke tanah. Untuk mencegah serangan lalat, ia mencoba membungkus buah muda menggunakan kertas dan plastik.
Namun, tak sedikit buah mungil ini sudah terlanjur disengat sebelum dibungkus. Bahkan kerap ditemukan lalat mampu menembus bungkus pelindung tersebut. Kondisi ini membuat hasil panen belimbing madu di perkebunan setempat turun drastis hingga lima puluh persen.
“Untuk antisipasi sudah diberi bungkus kertas dan plastik, tapi lalat buah ini sebagian masih bisa menembus bungkus pelindung, sehingga buah tetap rusak,” keluh Muslikin.
Pada kondisi normal, dalam lahan satu hektar dengan 500 pohon, para petani mampu menghasilkan sebelas ton belimbing segar. Namun, akibat serangan hama ini, kemungkinan para petani hanya mampu panen lima hingga enam ton belimbing.
“Panen tahun ini jelas turun mas. Wong buahnya rusak semua. Mungkin ya hanya dapat 50 persen dari biasanya,” ungkapnya.
Di wilayah Desa Tasikmadu, diperkirakan ada tujuh puluh hektar kebun belimbing yang terdampak hama lalat buah tersebut. Petani berharap pemerintah turun tangan membantu mengatasi serangan hama ini. (dzi/rok)
Kondisi tersebut salah satunya dirasakan Muslikin, petani belimbing setempat. Menurutnya, hama tersebut menyengat buah muda yang masih bergelantung di pohon-pohon. Selain meninggalkan jejak lubang hitam, lalat juga meletakkan telurnya dalam buah belimbing.
“Hanya dalam hitungan hari, buah-buah belimbing yang masih kecil langsung rusak,” jelasnya saat ditemui JTV, Selasa (17/01/2023).
Muslikin menambkan, selain mengalami pembusukan, buah yang masih kecil juga mengalami rontok dan jatuh ke tanah. Untuk mencegah serangan lalat, ia mencoba membungkus buah muda menggunakan kertas dan plastik.
Namun, tak sedikit buah mungil ini sudah terlanjur disengat sebelum dibungkus. Bahkan kerap ditemukan lalat mampu menembus bungkus pelindung tersebut. Kondisi ini membuat hasil panen belimbing madu di perkebunan setempat turun drastis hingga lima puluh persen.
“Untuk antisipasi sudah diberi bungkus kertas dan plastik, tapi lalat buah ini sebagian masih bisa menembus bungkus pelindung, sehingga buah tetap rusak,” keluh Muslikin.
Pada kondisi normal, dalam lahan satu hektar dengan 500 pohon, para petani mampu menghasilkan sebelas ton belimbing segar. Namun, akibat serangan hama ini, kemungkinan para petani hanya mampu panen lima hingga enam ton belimbing.
“Panen tahun ini jelas turun mas. Wong buahnya rusak semua. Mungkin ya hanya dapat 50 persen dari biasanya,” ungkapnya.
Di wilayah Desa Tasikmadu, diperkirakan ada tujuh puluh hektar kebun belimbing yang terdampak hama lalat buah tersebut. Petani berharap pemerintah turun tangan membantu mengatasi serangan hama ini. (dzi/rok)