BOJONEGORO - Cuaca ekstrem yang terjadi di kawasan Kabupaten Bojonegoro dalam sepekan terakhir, merupakan dampak dari fenomena hidrometrologi basah. Kondisi ini kerap memicu terjadinya hujan deras, angin kencang hingga disertai petir.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto menjelaskan. Fenomena hinderometrologi basah diperkirakan masih akan menerjang kawasan Bojonegoro hingga bulan maret 2023 mendatang.
Untuk itu, pihak BPBD setempat mengimbau kepada masyarakat agar selalu waspada. Selain hujan deras, angin kencang hingga disertai petir, kondisi ini juga dimungkinkan mengakibatkan bencana lain seperti banjir bandang, pohon tumbang, hingga tanah longsor.
“Kami imbau kepada warga Kabupaten Bojonegoro untuk selalu waspada, karena dampak cuaca ekstrem yang dipicu oleh fenomena hinderometrologi basah. Karena ini akan memicu sejumlah bencana lain seperti banjir bandang, pohon tumbang hingga tanah longsor,” jelasnya kepada JTV, Senin (02/01/2023). (edo/rok)