LAMONGAN - Jalan poros desa yang menghubungkan 9 Desa di Kecamatan Laren, Kabupaten Lamongan ambles sepanjang 50 meter dengan kedalaman 1 meter. Jalan yang ambles tersebut berada di Desa Bulutigo, Kecamatan Laren, Lamongan.
Kepala Desa Bulutigo, Rozim Arista, mengungkapkan, amblesnya jalan penghubung antara Desa Bulutigo dengan Desa Laren tersebut mempengaruhi aktivitas para petani setempat. Apalagi saat ini petani setempat tengah memasuki musim panen.
“Tentu warga disini yang mayoritas petani sangat dirugikan. Apalagi ini masuk musim panen, sehingga para petani disini tidak bisa mengangkut hasil panen dengan kendaraan roda empat,” ungkap Kades Bulutigo kepada JTV di lokasi kejadian, Selasa (17/01/2023).
Kondisi jalan yang tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, membuat para petani harus bekerja ekstra untuk mengangkut hasil panen mereka. Bahkan, untuk menuju ke Lamongan Kota, warga setempat harus memutar melewati jalan lain yang jaraknya lebih dari 12 kilometer.
“Ini akses satu-satunya. Bisa lewat jalan lain melalui Babat Widang Tuban, tapi harus memutar lebih dari 12 kilometer,” imbuh Rozim Arista.
Kerusakan jalan cor ini terjadi dua pekan lalu akibat curah hujan tinggi. Kondisi tersebut membuat jalan tergerus air hingga mengalami ambles.
Atas kondisi ini, warga dan Pemerintah Desa berharap pihak terkait segera turun tangan. Mengingat jalan ini menjadi urat nadi perekonomian warga setempat.
“Harapan kami ya tentu segera diperbaiki, agar aktivitas warga disini bisa kembali normal,” tutupnya. (fli/rok)
Kepala Desa Bulutigo, Rozim Arista, mengungkapkan, amblesnya jalan penghubung antara Desa Bulutigo dengan Desa Laren tersebut mempengaruhi aktivitas para petani setempat. Apalagi saat ini petani setempat tengah memasuki musim panen.
“Tentu warga disini yang mayoritas petani sangat dirugikan. Apalagi ini masuk musim panen, sehingga para petani disini tidak bisa mengangkut hasil panen dengan kendaraan roda empat,” ungkap Kades Bulutigo kepada JTV di lokasi kejadian, Selasa (17/01/2023).
Kondisi jalan yang tidak bisa dilewati kendaraan roda empat, membuat para petani harus bekerja ekstra untuk mengangkut hasil panen mereka. Bahkan, untuk menuju ke Lamongan Kota, warga setempat harus memutar melewati jalan lain yang jaraknya lebih dari 12 kilometer.
“Ini akses satu-satunya. Bisa lewat jalan lain melalui Babat Widang Tuban, tapi harus memutar lebih dari 12 kilometer,” imbuh Rozim Arista.
Kerusakan jalan cor ini terjadi dua pekan lalu akibat curah hujan tinggi. Kondisi tersebut membuat jalan tergerus air hingga mengalami ambles.
Atas kondisi ini, warga dan Pemerintah Desa berharap pihak terkait segera turun tangan. Mengingat jalan ini menjadi urat nadi perekonomian warga setempat.
“Harapan kami ya tentu segera diperbaiki, agar aktivitas warga disini bisa kembali normal,” tutupnya. (fli/rok)
