LAMONGAN - Dihentikannya kompetisi sepakbola Liga 2 Indonesia oleh PSSI, membuat Persela Lamongan juga memaksa menghentikan aktifitas tim, termasuk rutinitas latihan. Pembubaran tim Laskar Joko Tingkir tersebut dilakukan pada selasa (17/01/2023) kemarin.
Bahkan di mess Persela, sebagian pemain sudah pulang ke daerah asalnya masing-masing. Jika pun masih ada pemain, mereka akan segera masih menunggu tiket untuk pulang.
Penghentian aktivitas tim ini dibenarkan oleh pelatih Persela, Budiardjo Thalib, saat dikonfirmasi Reporter JTV melalui sambungan telepon, kamis (19/01/2023). Menurutnya, penghentian Liga 2 oleh PSSI tersebut membuat para pemain dan pelatih Persela kecewa.
Ia menyebut, kompetisi sepakbola profesional sekelas Liga 2 sangat dibutuhkan untuk para pemain. Selain itu, penghentian kompetisi tersebut juga dinilai akan menghambat laju perkembangan sepakbola Indonesia. Pasalnya, kompetisi merupakan wadah bagi atlet untuk menunjukkan kemampuan.
“Diberhentikannya Liga 2 pada musim ini, juga akan berdampak hilangnya mata pencaharian bagi orang-orang yang mengais rezeki dari sepakbola mulai dari pemain, pelatih, hingga staf yang bekerja di sebuah klub sepakbola,” tutupnya. (fli/rok)
Bahkan di mess Persela, sebagian pemain sudah pulang ke daerah asalnya masing-masing. Jika pun masih ada pemain, mereka akan segera masih menunggu tiket untuk pulang.
Penghentian aktivitas tim ini dibenarkan oleh pelatih Persela, Budiardjo Thalib, saat dikonfirmasi Reporter JTV melalui sambungan telepon, kamis (19/01/2023). Menurutnya, penghentian Liga 2 oleh PSSI tersebut membuat para pemain dan pelatih Persela kecewa.
Ia menyebut, kompetisi sepakbola profesional sekelas Liga 2 sangat dibutuhkan untuk para pemain. Selain itu, penghentian kompetisi tersebut juga dinilai akan menghambat laju perkembangan sepakbola Indonesia. Pasalnya, kompetisi merupakan wadah bagi atlet untuk menunjukkan kemampuan.
“Diberhentikannya Liga 2 pada musim ini, juga akan berdampak hilangnya mata pencaharian bagi orang-orang yang mengais rezeki dari sepakbola mulai dari pemain, pelatih, hingga staf yang bekerja di sebuah klub sepakbola,” tutupnya. (fli/rok)