JOMBANG - Tiwul banyak disajikan dan dinikmati dengan daun kelapa muda. Namun, di warung yang ada di Dusun Sumber, Desa Wonosalam, Kecamatan Wonosalam, Kabupaten Jombang, tiwul dimasak dengan cara berbeda. Sang pemilik warung memasak tiwul dengan nasi putih dalam bentuk tiwul goreng.
Tiwul dan nasi putih dicampur rata sesuai takaran peminatnya. Sebelum digoreng, pekerja menyediakan aneka bumbu rempah khas wonosalam. Bumbu terdiri dari cabe, bawang putih, rempah yang dihaluskan jadi satu. Kemudian dicampur dan di goreng dengan telur.
Saat bumbu mulai mengeluarkan aroma harum nasi tiwul yang sudah disiapkan digoreng hingga matang. Tiwul goreng yang sudah matang disajikan dalam piring sederhana. Diberikan tambahan acar dan krupuk menjadikan menu ini tetap sederhana.
Sidik Efendi, salah satu penikmati nasi goreng tiwul mengaku cukup menikmati menu jadul dalam bentuk lain. Gurih rasa tiwul goreng ini semakin terasa. Apalagi bagi penyuka super pedas bisa memesan cabai untuk menambah sensasinya.
“Rasa tiwul disini lebih lembut dan enak, ditambah suasana pegunungan yang indah, jadi makin tambah nikmat,” terang Sidik kepada JTV di lokasi, Kamis (12/01/2023).
Sementara salah satu pekerja warung ini mengaku sengaja ingin menyajikan menu jadul dengan resep berbeda. Aneka rempah dalam tiwul goreng ini menjadi daya tarik tersendiri. Tidak heran saat musim libur pemesan menu tiwul goreng ini meningkat dua kali lipat dari biasanya 30 sampai 50 porsi.
“Memang khasnya disini ada aneka rempah dalam tiwul goreng, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang,” ujar Kayani, pekerja warung setempat.
Menu khas pedesaan yang ditawarkan warung rumah durian ini ternyata dinikmati wisatawan dari dalam maupun luar Jombang. Dengan merogoh kocek 15 ribu rupiah, mereka sudah bisa menikmati sajian jadul yang didampingi menu lain khas Wonosalam. (ful/rok)
Tiwul dan nasi putih dicampur rata sesuai takaran peminatnya. Sebelum digoreng, pekerja menyediakan aneka bumbu rempah khas wonosalam. Bumbu terdiri dari cabe, bawang putih, rempah yang dihaluskan jadi satu. Kemudian dicampur dan di goreng dengan telur.
Saat bumbu mulai mengeluarkan aroma harum nasi tiwul yang sudah disiapkan digoreng hingga matang. Tiwul goreng yang sudah matang disajikan dalam piring sederhana. Diberikan tambahan acar dan krupuk menjadikan menu ini tetap sederhana.
Sidik Efendi, salah satu penikmati nasi goreng tiwul mengaku cukup menikmati menu jadul dalam bentuk lain. Gurih rasa tiwul goreng ini semakin terasa. Apalagi bagi penyuka super pedas bisa memesan cabai untuk menambah sensasinya.
“Rasa tiwul disini lebih lembut dan enak, ditambah suasana pegunungan yang indah, jadi makin tambah nikmat,” terang Sidik kepada JTV di lokasi, Kamis (12/01/2023).
Sementara salah satu pekerja warung ini mengaku sengaja ingin menyajikan menu jadul dengan resep berbeda. Aneka rempah dalam tiwul goreng ini menjadi daya tarik tersendiri. Tidak heran saat musim libur pemesan menu tiwul goreng ini meningkat dua kali lipat dari biasanya 30 sampai 50 porsi.
“Memang khasnya disini ada aneka rempah dalam tiwul goreng, sehingga menjadi daya tarik tersendiri bagi pengunjung yang datang,” ujar Kayani, pekerja warung setempat.
Menu khas pedesaan yang ditawarkan warung rumah durian ini ternyata dinikmati wisatawan dari dalam maupun luar Jombang. Dengan merogoh kocek 15 ribu rupiah, mereka sudah bisa menikmati sajian jadul yang didampingi menu lain khas Wonosalam. (ful/rok)