NGAWI - Dengan menggunakan alat 3D scanner, Tim Traffic Accident Analisys (TAA) Subditgakkum Ditlantas Polda Jatim melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kecelakaan maut di Jalur Ring Road Ngawi yang menyebabkan lima korban tewas, pada kamis (12/01/2023).
Pantauan JTV di lokasi, pelaksanaan olah TKP tim dari Polda Jatim dan Polres Ngawi sempat menutup sementara arus lalu lintas di lokasi kejadian. Ini menyusul alat 3D scanner akan merekam gambar secara 3 dimensi sebagai upaya rekontruksi kejadian.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Gathut Bowo menjelaskan, saat ini masih terus dilakukan pencarian terhadap penyebab kecelakaan, termasuk faktor yang mengakibatkan kecelakaan tersebut, meliputi cuaca, lingkungan, jalan, ataupun manusia atau pengemudinya.
“Hasil olah TKP menggunakan alat 3D itu nanti akan dikumpulkan dan dilakukan analisa,” jelasnya.
Tidak hanya pada lokasi kejadian perekaman juga pada dua kendaraan yang terlibat kecelakaan. Meski begitu, hasil olah TKP sementara secara langsung diketahui kecepatan kendaraan hingga 130 km/jam ditunjukkan pada kondisi terakhir speedometer minibus dan posisi porseneling pada gigi 5.
“Dugaan sementara, kemungkinan laju kendaraan sangat tinggi. Meski begitu, kami masih menunggu hasil dari proses perekaman 3D,” imbuh AKBP Gathut Bowo.
Sekedar diketahui, kecelakaan maut antara minibus dan truk tronton di Ngawi menggakibatkan lima penumpang tewas. Sementara tiga penumpang lainnya yang mengalami luka saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Widodo Ngawi. Polisi juga sempat menemukan botol miras di salah satu saku jaket korban. (ito/rok)
Pantauan JTV di lokasi, pelaksanaan olah TKP tim dari Polda Jatim dan Polres Ngawi sempat menutup sementara arus lalu lintas di lokasi kejadian. Ini menyusul alat 3D scanner akan merekam gambar secara 3 dimensi sebagai upaya rekontruksi kejadian.
Kasubdit Gakkum Ditlantas Polda Jatim, AKBP Gathut Bowo menjelaskan, saat ini masih terus dilakukan pencarian terhadap penyebab kecelakaan, termasuk faktor yang mengakibatkan kecelakaan tersebut, meliputi cuaca, lingkungan, jalan, ataupun manusia atau pengemudinya.
“Hasil olah TKP menggunakan alat 3D itu nanti akan dikumpulkan dan dilakukan analisa,” jelasnya.
Tidak hanya pada lokasi kejadian perekaman juga pada dua kendaraan yang terlibat kecelakaan. Meski begitu, hasil olah TKP sementara secara langsung diketahui kecepatan kendaraan hingga 130 km/jam ditunjukkan pada kondisi terakhir speedometer minibus dan posisi porseneling pada gigi 5.
“Dugaan sementara, kemungkinan laju kendaraan sangat tinggi. Meski begitu, kami masih menunggu hasil dari proses perekaman 3D,” imbuh AKBP Gathut Bowo.
Sekedar diketahui, kecelakaan maut antara minibus dan truk tronton di Ngawi menggakibatkan lima penumpang tewas. Sementara tiga penumpang lainnya yang mengalami luka saat ini masih menjalani perawatan di Rumah Sakit Widodo Ngawi. Polisi juga sempat menemukan botol miras di salah satu saku jaket korban. (ito/rok)