BOJONEGORO - Pasar wisata yang ada di Kelurahan Banjarejo, Kabupaten Bojonegoro, secara resmi beroperasi pada selasa (10/01/2023) kemarin. Para pedagang yang sebelumnya mengikuti undian untuk menempati lapak, pada Rabu (11/01/2023) pagi mulai melakukan aktifitas dagang.
Pasar wisata Bojonegoro memiliki sebanyak 1.716 lapak, yang terdiri dari 206 kios atau toko dan sebanyak 1.510 bidak los. Dari sekitar seribu pedagang yang sudah terdata, sebagian besar kini sudah mulai menempati lapak masing-masing.
Nantinya, dalam 3 bulan awal menempati pasar wisata, pedagang tidak akan dikenai tarif sewa melainkan di gratiskan. Selain itu, beberapa fasilitas penunjang disediakan di pasar wisata, mulai dari parkir mobil dan motor, seperti musholla, toilet berjumlah 17, penurunan barang, dan tersedia pendingin yang diperuntukan bagi pedagang untuk menyimpan ikan, dan TPS, serta tempat bagi yang membawa rengkek.
Anik Setio Rini, salah satu pedagang mengaku senang dan antusias bisa menempati lapak di pasar wisata. Sebelum pindah ke pasar wisata ini, Anik berjualan di Pasar Lama Bojonegoro Kota.
Di pasar wisata, anik mengaku akan menjual minuman berupa kopi, es, serta makanan ringan berupa lumpia dan bakso. Meski pasar wisata akan beroperasi selama 24 jam, ia mengaku hanya akan berjualan mulai pagi hari hingga sore hari.
“Senang mas bisa jualan disini. Soalnya fasilitasnya lengkap. Tapi untuk sementara saya masih jualan pagi sampai sore saja,” jelas Anik saat ditemui JTV.
Sementara itu, Wiwin, pedagang kuliner di pasar wisata berharap, kedepanya pasar wisata bisa ramai serta menjadi jujukan para pecinta kuliner khas Bojonegoro. Di pasar wisata ini, Wiwin menyediakan berbagai menu sambelan ale khas Bojonegoro. Mulai dari sambel ale ikan laut, gurami, ayam kampung, belut juga ada.
“Ya semoga pasar wisata ini bisa semakin ramai. Karena kan kalau baru biasanya harus merintis dulu, nyari pelanggan,” jelasnya.
Para pedagang berharap, pasar wisata dengan segala fasilitasnya bisa ramai pengunjung dan membawa dampak baik bagi perekonomian para pedagang. (edo/rok)
Pasar wisata Bojonegoro memiliki sebanyak 1.716 lapak, yang terdiri dari 206 kios atau toko dan sebanyak 1.510 bidak los. Dari sekitar seribu pedagang yang sudah terdata, sebagian besar kini sudah mulai menempati lapak masing-masing.
Nantinya, dalam 3 bulan awal menempati pasar wisata, pedagang tidak akan dikenai tarif sewa melainkan di gratiskan. Selain itu, beberapa fasilitas penunjang disediakan di pasar wisata, mulai dari parkir mobil dan motor, seperti musholla, toilet berjumlah 17, penurunan barang, dan tersedia pendingin yang diperuntukan bagi pedagang untuk menyimpan ikan, dan TPS, serta tempat bagi yang membawa rengkek.
Anik Setio Rini, salah satu pedagang mengaku senang dan antusias bisa menempati lapak di pasar wisata. Sebelum pindah ke pasar wisata ini, Anik berjualan di Pasar Lama Bojonegoro Kota.
Di pasar wisata, anik mengaku akan menjual minuman berupa kopi, es, serta makanan ringan berupa lumpia dan bakso. Meski pasar wisata akan beroperasi selama 24 jam, ia mengaku hanya akan berjualan mulai pagi hari hingga sore hari.
“Senang mas bisa jualan disini. Soalnya fasilitasnya lengkap. Tapi untuk sementara saya masih jualan pagi sampai sore saja,” jelas Anik saat ditemui JTV.
Sementara itu, Wiwin, pedagang kuliner di pasar wisata berharap, kedepanya pasar wisata bisa ramai serta menjadi jujukan para pecinta kuliner khas Bojonegoro. Di pasar wisata ini, Wiwin menyediakan berbagai menu sambelan ale khas Bojonegoro. Mulai dari sambel ale ikan laut, gurami, ayam kampung, belut juga ada.
“Ya semoga pasar wisata ini bisa semakin ramai. Karena kan kalau baru biasanya harus merintis dulu, nyari pelanggan,” jelasnya.
Para pedagang berharap, pasar wisata dengan segala fasilitasnya bisa ramai pengunjung dan membawa dampak baik bagi perekonomian para pedagang. (edo/rok)
