BOJONEGORO - Puluhan warga yang menjadi nasabah koperasi syariah, mendatangi Mapolres Bojonegoro, pada senin (16/01/2023) kemarin. Kedatangan mereka untuk melaporkan salah satu karyawan koperasi berinisial IK, warga Desa Sumuragung, Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Bojonegoro.
Basuki Bambang Heri Purnomo, salah satu pelapor mengatakan, dirinya bersama istri sudah menjadi nasabah sejak 5 tahun lalu. Ia mengaku menabungkan uang miliknya sebanyak 50 juta rupiah.
Namun, saat mengambil uang di koperasi syariah tersebut, justru saldo tabungannya hanya tersisa 200 ribu rupiah. Diduga, uang di tabungan tersebut digelapkan oleh salah satu karyawan koperasi setempat.
“Tahunya itu saat saya cek saldo tabungan. Saya dan istri itu nabung 50 juta, lha kok saldonya hanya sisa 200 ribu. Kemudian saya lapor ke Polres sini,” ungkap Basuki kepada JTV.
Kasus penggelapan ini tidak hanya dialami Basuki Bambang dan istrinya saja. Melainkan jumlah korban atau nasabah diperkirakan dari 30 orang. Akibat penggelapan ini, total kerugian ditaksir mencapai setengah miliar rupiah.
“Korbannya banyak mas, ada kalau 30 orang. Totalnya mungkin sekitar setengah miliar,” imbuh Basuki.
Sementara itu, Manager KSPPS BMT Mitra Usaha Syari'ah Sumberrejo, Bojonegoro, Khoirul Huda, membenarkan kejadian tersebut. Menurunya, oknum pelaku berjenis kelamin perempuan tersebut merupakan pegawainya, yakni bagian sales marketing di lapangan.
Huda menambahkan, modus yang digunakan yakni melakukan transaksi penarikan tabungan dengan memalsukan tanda tangan nasabah. Selain itu juga ada modus lain dengan menarik setoran tabungan dari nasabah, namun uangnya tidak disetorkan ke kantor.
“Kami sudah mencoba menyelesaikan secara kekeluargaan, namun yang bersangkutan tidak ada itikad baik,” jelasnya.
Dugaan kasus penggelapan uang nasabah ini, kini dalam penanganan Satreskrim Polres Bojonegoro. (lim/rok)
Basuki Bambang Heri Purnomo, salah satu pelapor mengatakan, dirinya bersama istri sudah menjadi nasabah sejak 5 tahun lalu. Ia mengaku menabungkan uang miliknya sebanyak 50 juta rupiah.
Namun, saat mengambil uang di koperasi syariah tersebut, justru saldo tabungannya hanya tersisa 200 ribu rupiah. Diduga, uang di tabungan tersebut digelapkan oleh salah satu karyawan koperasi setempat.
“Tahunya itu saat saya cek saldo tabungan. Saya dan istri itu nabung 50 juta, lha kok saldonya hanya sisa 200 ribu. Kemudian saya lapor ke Polres sini,” ungkap Basuki kepada JTV.
Kasus penggelapan ini tidak hanya dialami Basuki Bambang dan istrinya saja. Melainkan jumlah korban atau nasabah diperkirakan dari 30 orang. Akibat penggelapan ini, total kerugian ditaksir mencapai setengah miliar rupiah.
“Korbannya banyak mas, ada kalau 30 orang. Totalnya mungkin sekitar setengah miliar,” imbuh Basuki.
Sementara itu, Manager KSPPS BMT Mitra Usaha Syari'ah Sumberrejo, Bojonegoro, Khoirul Huda, membenarkan kejadian tersebut. Menurunya, oknum pelaku berjenis kelamin perempuan tersebut merupakan pegawainya, yakni bagian sales marketing di lapangan.
Huda menambahkan, modus yang digunakan yakni melakukan transaksi penarikan tabungan dengan memalsukan tanda tangan nasabah. Selain itu juga ada modus lain dengan menarik setoran tabungan dari nasabah, namun uangnya tidak disetorkan ke kantor.
“Kami sudah mencoba menyelesaikan secara kekeluargaan, namun yang bersangkutan tidak ada itikad baik,” jelasnya.
Dugaan kasus penggelapan uang nasabah ini, kini dalam penanganan Satreskrim Polres Bojonegoro. (lim/rok)