JOMBANG - Sebanyak 32 calon TKI yang akan berangkat ke Australia, tertipu calo pengiriman tenaga kerja asal Kabupaten Jombang. 4 dari puluhan korban tersebut, pada senin (02/01/2023) pagi berkumpul di rumah salah satu korban di Desa Kademangan, Kecamatan Mojoagung, Jombang.
Para korban ini membawa berkas-berkas penipuan yang diduga dilakukan IA, 60 tahun, Warga Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Barang bukti yang ditunjukkan para korban diantaranya paspor, salinan visa dan salinan pesanan tiket pesawat terbang.
Keempat korban ini adalah dua warga jombang, yaitu Setyowahyudi (47 tahun) warga Mojoagung dan Muchamad Taufiki (26 tahun) warga Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Sementara dua lainnya, Kacung (47 tahun) warga Desa Kedung Mentawar, Kecamatan Ngimbang, Lamongan dan Sarnubi Agung ( 41 tahun) warga Kelurahan Bumiayu, Kecamatan Slebar, Kota Bengkulu, Bengkulu.
Korban penipuan ini mengakui untuk paspor dipastikan asli, karena melalui proses di kantor imigrasi. Namun, untuk visa dan tiket pesawat terbang diduga palsu. Kecurigaan para korban bermula saat mereka melakukan pengecekan di kedutaan besar Australia serta maskapai penerbangan yang akan memberangkatkan mereka.
“Curiga karena setelah cek di kedutaan Australia dan tiket di online ternyata bisa dan tiketnya palsu,” ungkap Kacung, salah satu korban kepada JTV.
Para korban mengaku telah berulang kali menanyakan jadwal keberangkatan mereka kepada calo TKI tersebut. Namun, para korban terus diminta menunggu. Hingga akhirnya, para korban meminta uang mereka dikembalikan. Namun, mereka mengaku kesulitan menemui calo TKI tersebut, karena rumah dalam kondisi tertutup.atas kejadian ini, para korban kemudian melapor kepada pihak kepolisian.
“Setelah curiga, kami coba hubungi yang bersangkutan namun selalu berkelit dan saat saya datangi ke rumahnya, ternyata rumah tertutup. Kemudian saya lapor ke Polisi,” tegas Muchamad Taufiki, korban lain.
Hal sama juga dialami wartawan JTV saat hendak melakukan konfirmasi terhadap terduga pelaku penipuan IA, yang ada di Dusun Juning, Desa Mojoduwur, Kecamatan Mojowarno, Jombang. Rumah terduga pelaku tertutup rapat.
Bahkan, tetangganya juga tidak mengetahui keberadaan pelaku yang kini tengah diburu puluhan orang yang mengaku sebagai korbannya tersebut. (ful/rok)