BOJONEGORO – Tim Satuan Tugas (Satgas) Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) Provinsi Jawa Timur menggelar penyemprotan disinfektan di 3 pasar hewan di Kabupaten Bojonegoro, pada Jumat (20/01/2023). Tim Satgas ini berasal Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur dan BPBD Provinsi Jawa Timur, serta bekerja sama menggandeng BPBD Bojonegoro dan Disnakkan Bojonegoro.
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani mengungkapkan, 3 pasar hewan yang disemprot disinfektan masing-masing adalah pasar hewan Balen, Sumberjo dan pasar hewan Padangan. Selain penyemprotan, petugas juga melakukan pengambilan sampel darah pada hewan untuk mengetahui mutasi wabah PMK.
“Saat ini pengambilan sampel darah untuk mengetahui mutasi PMK. Apakah nanti sudah bermutasi atau belum, dan nanti hasilnya akan di rilis setelah hasil dari lab,” ungkapnya kepada JTV.
Sementara itu, data per tanggal 19 januari 2023, jumlah kasus PMK di 38 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur mencapai 193.666 kasus. Dari jumlah tersebut sakit sebanyak 1.407 ekor, mati 4.018 ekor, sembuh mencapai 185.751 ekor, dan potong paksa 2.502 ekor.
Ditempat yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto menjelaskan, kegiatan hari ini digelar untuk menekan peningkatan kasus PMK, khususnya di Bojonegoro. Pasalnya, bojonegoro berbatasan langsung dengan Jawa Tengah yang saat ini kasus PMKnya sedang tinggi.
“Ini sebagai upaya antisipasi, mengingat kasus PMK di Jawa Tengah cukup tinggi. Bojonegoro ini kan berbatasan langsung dengan Jawa Tengah sehingga harus dilakukan upaya antisipasi,” tegasnya. (edo/rok)
Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani mengungkapkan, 3 pasar hewan yang disemprot disinfektan masing-masing adalah pasar hewan Balen, Sumberjo dan pasar hewan Padangan. Selain penyemprotan, petugas juga melakukan pengambilan sampel darah pada hewan untuk mengetahui mutasi wabah PMK.
“Saat ini pengambilan sampel darah untuk mengetahui mutasi PMK. Apakah nanti sudah bermutasi atau belum, dan nanti hasilnya akan di rilis setelah hasil dari lab,” ungkapnya kepada JTV.
Sementara itu, data per tanggal 19 januari 2023, jumlah kasus PMK di 38 Kabupaten dan Kota di Jawa Timur mencapai 193.666 kasus. Dari jumlah tersebut sakit sebanyak 1.407 ekor, mati 4.018 ekor, sembuh mencapai 185.751 ekor, dan potong paksa 2.502 ekor.
Ditempat yang sama, Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bojonegoro, Ardhian Orianto menjelaskan, kegiatan hari ini digelar untuk menekan peningkatan kasus PMK, khususnya di Bojonegoro. Pasalnya, bojonegoro berbatasan langsung dengan Jawa Tengah yang saat ini kasus PMKnya sedang tinggi.
“Ini sebagai upaya antisipasi, mengingat kasus PMK di Jawa Tengah cukup tinggi. Bojonegoro ini kan berbatasan langsung dengan Jawa Tengah sehingga harus dilakukan upaya antisipasi,” tegasnya. (edo/rok)
