BOJONEGORO - Seorang warga binaan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bojonegoro, mampu membuat karya lukisan indah dengan hanya bermodal pensil. Narapidana asal Paciran, Kabupaten Lamongan, tersebut adalah Candra Febrya Setya.
Menjalani masa hukuman di Lapas Bojonegoro, tak menyurutkan niatnya untuk berkarya. Dengan pengawasan petugas Lapas, pada waktu tertentu Candra diijinkan untuk melukis.
Hasilnya, ia berhasil merampungkan sejumlah lukisan sketsa wajah. Mulai dari lukisan sketsa wajah Kepala Lapas Bojonegoro, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, hingga lukisan sketsa wajah Wakil Menteri Hukum dan Ham Republik Indonesia, Edward Omar Sharif Hiariej.
Candra mengatakan, melukis merupakan hobinya sejak kecil. Ditengah keterbatasan aktivitas di dalam penjara, ia mampu menghasilkan 1 lukisan ukuran 16 R dengan waktu 2 sampai 3 hari.
“Kalau melukis itu yang paling sulit adalah membuat struktur wajahnya,” terangnya kepada JTV, Senin (23/01/2023).
Sementara itu, Kasi Bimbingan Kerja Lapas Kelas IIA Bojonegoro, Subiyanto mengungkapkan bahwa, pihaknya memberikan berbagai pelatihan dan pengembangan bakat kepada para narapidana di Lapas setempat. Hal ini dilakukan, agar para napi bisa mengembangkan bakat mereka.
“Ini nanti bisa sebagai bekal saat mereka keluar dari lapas. Sehingga dengan keahliannya, mereka bisa langsung bekerja,” tegasnya.
Subiyanto menambahkan, bimbingan kerja tersebut diantaranya membatik, menjahit dan pengelasan, serta kegiatan lain yang mendorong kemandirian para warga binaan. (edo/rok)
Menjalani masa hukuman di Lapas Bojonegoro, tak menyurutkan niatnya untuk berkarya. Dengan pengawasan petugas Lapas, pada waktu tertentu Candra diijinkan untuk melukis.
Hasilnya, ia berhasil merampungkan sejumlah lukisan sketsa wajah. Mulai dari lukisan sketsa wajah Kepala Lapas Bojonegoro, Bupati Bojonegoro Anna Mu'awanah, hingga lukisan sketsa wajah Wakil Menteri Hukum dan Ham Republik Indonesia, Edward Omar Sharif Hiariej.
Candra mengatakan, melukis merupakan hobinya sejak kecil. Ditengah keterbatasan aktivitas di dalam penjara, ia mampu menghasilkan 1 lukisan ukuran 16 R dengan waktu 2 sampai 3 hari.
“Kalau melukis itu yang paling sulit adalah membuat struktur wajahnya,” terangnya kepada JTV, Senin (23/01/2023).
Sementara itu, Kasi Bimbingan Kerja Lapas Kelas IIA Bojonegoro, Subiyanto mengungkapkan bahwa, pihaknya memberikan berbagai pelatihan dan pengembangan bakat kepada para narapidana di Lapas setempat. Hal ini dilakukan, agar para napi bisa mengembangkan bakat mereka.
“Ini nanti bisa sebagai bekal saat mereka keluar dari lapas. Sehingga dengan keahliannya, mereka bisa langsung bekerja,” tegasnya.
Subiyanto menambahkan, bimbingan kerja tersebut diantaranya membatik, menjahit dan pengelasan, serta kegiatan lain yang mendorong kemandirian para warga binaan. (edo/rok)
