NGAWI - Dinas Kesehatan Kabupaten Ngawi melalui Puskesmas Ngawi Purba, menggelar fogging di Jalan Jawa, Desa Karangasri, Kecamatan Ngawi, Kabupaten Ngawi, Jumat (20/01/2023). Penyemprotan ini dilakukan menyusul adanya warga setempat yang dinyatakan terkena demam berdarah dengue (DBD).
Menurut warga setempat, Hanny Dwi, di desa setempat sedikitnya ada empat warga yang terserang DBD. Diantaranya 2 dewasa dan 2 anak-anak. Mereka sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
“Ada 4 yang terkena DBD, 2 dewasa dan 2 anak-anak,” terangnya kepada JTV.
Petugas Puskesmas Ngawi Purba, Cholifah, mengatakan, fogging difokuskan di rumah warga yang terserang DBD serta radius 200 meter dari rumah penderita. Penyemprotan ini dilakukan untuk membunuh nyamuk pembawa DBD. Kasus ini merupakan yang pertama di tahun 2023.
“Kami juga menghimbau warga untuk aktif melakukan pencegahan agar tidak terserang DBD,” jelasanya.
Cholifah menambahkan, musim penghujan dan banyaknya genangan air menjadi sarang nyamuk penyebab maraknya DBD. Peran serta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan 3M plus perlu ditingkatkan.
“Perlu diketahui, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Jentik jentik yang ada di air tidak bisa di fogging sehingga dapat berkembang menjadi nyamuk dewasa,” imbuhnya.
Dinas Kesehatan setempat mengaku sudah berupaya untuk mencegah dan mengatasi DBD. Namun diperlukan peran masyarakat dalam upaya memberantas nyamuk dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk. (ito/rok)
Menurut warga setempat, Hanny Dwi, di desa setempat sedikitnya ada empat warga yang terserang DBD. Diantaranya 2 dewasa dan 2 anak-anak. Mereka sempat menjalani perawatan di rumah sakit.
“Ada 4 yang terkena DBD, 2 dewasa dan 2 anak-anak,” terangnya kepada JTV.
Petugas Puskesmas Ngawi Purba, Cholifah, mengatakan, fogging difokuskan di rumah warga yang terserang DBD serta radius 200 meter dari rumah penderita. Penyemprotan ini dilakukan untuk membunuh nyamuk pembawa DBD. Kasus ini merupakan yang pertama di tahun 2023.
“Kami juga menghimbau warga untuk aktif melakukan pencegahan agar tidak terserang DBD,” jelasanya.
Cholifah menambahkan, musim penghujan dan banyaknya genangan air menjadi sarang nyamuk penyebab maraknya DBD. Peran serta masyarakat untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan dan 3M plus perlu ditingkatkan.
“Perlu diketahui, fogging hanya membunuh nyamuk dewasa. Jentik jentik yang ada di air tidak bisa di fogging sehingga dapat berkembang menjadi nyamuk dewasa,” imbuhnya.
Dinas Kesehatan setempat mengaku sudah berupaya untuk mencegah dan mengatasi DBD. Namun diperlukan peran masyarakat dalam upaya memberantas nyamuk dengan gerakan pemberantasan sarang nyamuk. (ito/rok)