JOMBANG - Berbagai cara dilakukan warga Nahdliyin dalam mengekspresikan momentum harlah satu abad NU. Di Kabupaten Jombang, Pesantren Al-Qur'an La Raiba Hanifida yang ada di Desa Bandung, Kecamatan Diwek, berencana melelang lukisan para muasis NU senilai ratusan juta rupiah. Hasil lelang lukisan akan didonasikan untuk NU.
Lukman Hakim, tim pelukis mengaku memerlukan waktu hampir satu bulan untuk menyelesaikan lukisan bernilai seni dan religi tinggi tersebut. Kesulitan yang dihadapi pelukis, selain kehati-hatian juga foto ulama yang dicontoh, merupakan foto hitam putih yang telah berusia lebih 100 tahun.
“Butuh waktu satu bulan untuk menyelesaikan lukisan ini. Kesulitannya karena foto ulama-ulama yang ada itu usianya sudah 100 tahun dan fotonya hitam putih,” jelasnya kepada JTV, senin (06/02/2023).
Selain para ulama pendiri NU, keluarga Pondok Pesantren Tebuireng juga dilukis berjajar. Dalam kanvas berukuran jumbo tersebut selain KH Hasyim Asy'ari juga terdapat gambar KH Wahid Hasyim, Gus Dur dan Gus Solah serta KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pesantren Tebuireng saat ini.
“Ada juga lukisan KH.A. Wahab hasbulloh, Tambak Beras Jombang, serta KH Bisri Syamsuri Denanyar, Jombang. Selain itu juga terdapat ulama pencetus lambang NU serta para ulama terkenal lainnya,” imbuhnya.
Pesantren Hanifida Jombang, sengaja membuat lukisan para ulama pendiri NU yang spektakuler dan lengkap. Tidak kurang dari 15 ulama besar yang turut andil saat berdirinya NU tahun 1926 silam. Seluruhnya diabadikan dalam lukisan ini untuk menyambut satu abad NU tahun 2023.
Dengan keikhlasannya, pemilik lukisan akan melelang dua lukisan ini pada saat puncak peringatan satu abad NU di Sidoarjo. Uang hasil lelang akan didonasikan untuk Nahdlatul Ulama.
“Lukisan ini sengaja dibuat untuk menyambut 1 abad NU di Sidoarjo. Nanti akan kita lelang untuk kita donasikan ke NU,” tegas Hanifudin, pemilik lukisan.
Mengenai harga dasar lelang, Hanifudin enggan meyebutkan supaya penawar pertama saja yang menyebutkan. Yang jelas, dua lukisan berharga tersebut menghabiskan biaya ratusan juta rupiah dengan tujuan kemaslahatan umat. (ful/rok)
Lukman Hakim, tim pelukis mengaku memerlukan waktu hampir satu bulan untuk menyelesaikan lukisan bernilai seni dan religi tinggi tersebut. Kesulitan yang dihadapi pelukis, selain kehati-hatian juga foto ulama yang dicontoh, merupakan foto hitam putih yang telah berusia lebih 100 tahun.
“Butuh waktu satu bulan untuk menyelesaikan lukisan ini. Kesulitannya karena foto ulama-ulama yang ada itu usianya sudah 100 tahun dan fotonya hitam putih,” jelasnya kepada JTV, senin (06/02/2023).
Selain para ulama pendiri NU, keluarga Pondok Pesantren Tebuireng juga dilukis berjajar. Dalam kanvas berukuran jumbo tersebut selain KH Hasyim Asy'ari juga terdapat gambar KH Wahid Hasyim, Gus Dur dan Gus Solah serta KH Abdul Hakim Mahfudz, Pengasuh Pesantren Tebuireng saat ini.
“Ada juga lukisan KH.A. Wahab hasbulloh, Tambak Beras Jombang, serta KH Bisri Syamsuri Denanyar, Jombang. Selain itu juga terdapat ulama pencetus lambang NU serta para ulama terkenal lainnya,” imbuhnya.
Pesantren Hanifida Jombang, sengaja membuat lukisan para ulama pendiri NU yang spektakuler dan lengkap. Tidak kurang dari 15 ulama besar yang turut andil saat berdirinya NU tahun 1926 silam. Seluruhnya diabadikan dalam lukisan ini untuk menyambut satu abad NU tahun 2023.
Dengan keikhlasannya, pemilik lukisan akan melelang dua lukisan ini pada saat puncak peringatan satu abad NU di Sidoarjo. Uang hasil lelang akan didonasikan untuk Nahdlatul Ulama.
“Lukisan ini sengaja dibuat untuk menyambut 1 abad NU di Sidoarjo. Nanti akan kita lelang untuk kita donasikan ke NU,” tegas Hanifudin, pemilik lukisan.
Mengenai harga dasar lelang, Hanifudin enggan meyebutkan supaya penawar pertama saja yang menyebutkan. Yang jelas, dua lukisan berharga tersebut menghabiskan biaya ratusan juta rupiah dengan tujuan kemaslahatan umat. (ful/rok)