TUBAN - Sejak ditemukan 3 pekan lalu, kondisi air sumur berwarna merah darah di Desa Kenanti, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban, belum berubah warga. pantauan JTV di lokasi kamis (09/02/2023) siang, warna air sumur galian tersebut hanya sedikit berubah menjadi jernih. Namun, warnanya tetap merah.
Menurut Bambang, Kepala Dusun Kenanti, setelah kejadian aneh tersebut viral. Sumur merah yang terletak di belakang rumah subandi ini, banyak dikunjungi warga. Mereka datang untuk mengambil air yang dipercaya bisa menyembuhkan segala macam penyakit.
Namun, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan menimbulkan efek samping, Pemerintah Desa bersama pemilik sumur akhirnya menutup sumur tersebut menggunakan beton.
“Sejak viral, banyak yang kesini mengambil air untuk obat begini begitu. Jadi kami khawatir ada sesuatu atau airnya menimbulkan efek samping, sehingga kami sepakat sumur ini ditutup dulu,” tegasnya kepada JTV di lokasi.
Bambang menambahkan, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban, beberapa waktu lalu juga sempat menguras isi sumur sampai habis. Namun, air yang keluar dari sumber sumur tersebut tetap memerah.
“Kemarin sempat dari pihak LH menguras air sampai habis. Setelahnya airnya agar jernih tapi tetap merah,” imbuhnya.
Lebih lanjut Kepala Dusun Kenanti mengungkapkan, pihak Pemerintah Desa setempat telah menerima hasil uji laboratorium dari Dinas Lingkungan Hidup Tuban. Hasilnya, kadar oksigen rendah dan belum menampakan adanya campuran zat kimia.
“Hasil penelitian dari dinas lingkungan hidup kemarin karena kadar oksigennya rendah dan belum terdeteksi kadar kimianya,” lanjutnya.
Sebelum sumur ini ditutup, warga sekitar lokasi mengaku sempat menggunakan air tersebut untuk keperluan minum ternak, mandi hingga menyiram tanaman pertanian. Mereka mengaku tidak merasakan efek apapun.
“Airnya digunakan air minum sapi, mandi, siram tanaman biasa saja, gak berpengaruh apa-apa,” terang Suyono, warga yang tinggal di sekitar lokasi.
Sekedar diketahui, pada 25 januari 2025 lalu terjadi fenomena aneh pada sebuah sumur warga di Desa Kenanti, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Sumber air tanah yang awalnya jernih, tiba-tiba berubah warna menjadi merah darah. (dzi/rok)
Menurut Bambang, Kepala Dusun Kenanti, setelah kejadian aneh tersebut viral. Sumur merah yang terletak di belakang rumah subandi ini, banyak dikunjungi warga. Mereka datang untuk mengambil air yang dipercaya bisa menyembuhkan segala macam penyakit.
Namun, karena khawatir terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dan menimbulkan efek samping, Pemerintah Desa bersama pemilik sumur akhirnya menutup sumur tersebut menggunakan beton.
“Sejak viral, banyak yang kesini mengambil air untuk obat begini begitu. Jadi kami khawatir ada sesuatu atau airnya menimbulkan efek samping, sehingga kami sepakat sumur ini ditutup dulu,” tegasnya kepada JTV di lokasi.
Bambang menambahkan, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Tuban, beberapa waktu lalu juga sempat menguras isi sumur sampai habis. Namun, air yang keluar dari sumber sumur tersebut tetap memerah.
“Kemarin sempat dari pihak LH menguras air sampai habis. Setelahnya airnya agar jernih tapi tetap merah,” imbuhnya.
Lebih lanjut Kepala Dusun Kenanti mengungkapkan, pihak Pemerintah Desa setempat telah menerima hasil uji laboratorium dari Dinas Lingkungan Hidup Tuban. Hasilnya, kadar oksigen rendah dan belum menampakan adanya campuran zat kimia.
“Hasil penelitian dari dinas lingkungan hidup kemarin karena kadar oksigennya rendah dan belum terdeteksi kadar kimianya,” lanjutnya.
Sebelum sumur ini ditutup, warga sekitar lokasi mengaku sempat menggunakan air tersebut untuk keperluan minum ternak, mandi hingga menyiram tanaman pertanian. Mereka mengaku tidak merasakan efek apapun.
“Airnya digunakan air minum sapi, mandi, siram tanaman biasa saja, gak berpengaruh apa-apa,” terang Suyono, warga yang tinggal di sekitar lokasi.
Sekedar diketahui, pada 25 januari 2025 lalu terjadi fenomena aneh pada sebuah sumur warga di Desa Kenanti, Kecamatan Tambakboyo, Kabupaten Tuban. Sumber air tanah yang awalnya jernih, tiba-tiba berubah warna menjadi merah darah. (dzi/rok)
