LAMONGAN - Intensitas hujan tinggi dalam beberapa hari terakhir, membuat Sungai Bengawan Njero di Kabupaten Lamongan meluap. Tak hanya merendam rumah warga, jalan dan lahan pertanian. Banjir juga merendam 24 sekolah di sepanjang aliran sungai.
Pantauan JTV di lokasi, banjir salah satunya merendam SDN Turi, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, pada jumat (17/02/2023) pagi. Halaman dan ruangan sekolah sdn setempat terendam banjir antara 5 hingga 30 centimeter.
Kepala SDN Turi, Mahfud mengatakan, untuk mengantisipasi banjir lebih parah, pihak sekolah bekerja sama dengan pihak desa setempat menyedot air yang menggenangi sekolah menggunakan diesel. Pasalnya, banjir ini sudah merendam sdn setempat sejak sepekan terakhir.
“Dengan menyedot air ini, diharapkan air bisa segera surut. Sejauh ini, 3 kelas sudah bisa digunakan, sementara air yang merendam ruangan lain masih dalam proses penyedotan,” terangnya kepada JTV.
Sementara itu, berdasarkan data dari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Turi, Lamongan, bahwa luapan Sungai Bengawan Njero ini merendam sedikitnya 18 lembaga pendidikan. Meski demikian, aktifitas belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja, durasi jam belajarnya dikurangi.
“Di Kecamatan Turi ini ada 18 sekolah yang terendam banjir. Tapi aktifitas sekolah tetap berjalan. Ada yang pindah ke rumah warga, ada juga yang dikurangi jamnya,” tegasnya. (fli/rok)
Pantauan JTV di lokasi, banjir salah satunya merendam SDN Turi, Kecamatan Turi, Kabupaten Lamongan, pada jumat (17/02/2023) pagi. Halaman dan ruangan sekolah sdn setempat terendam banjir antara 5 hingga 30 centimeter.
Kepala SDN Turi, Mahfud mengatakan, untuk mengantisipasi banjir lebih parah, pihak sekolah bekerja sama dengan pihak desa setempat menyedot air yang menggenangi sekolah menggunakan diesel. Pasalnya, banjir ini sudah merendam sdn setempat sejak sepekan terakhir.
“Dengan menyedot air ini, diharapkan air bisa segera surut. Sejauh ini, 3 kelas sudah bisa digunakan, sementara air yang merendam ruangan lain masih dalam proses penyedotan,” terangnya kepada JTV.
Sementara itu, berdasarkan data dari UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Turi, Lamongan, bahwa luapan Sungai Bengawan Njero ini merendam sedikitnya 18 lembaga pendidikan. Meski demikian, aktifitas belajar mengajar tetap berjalan seperti biasa. Hanya saja, durasi jam belajarnya dikurangi.
“Di Kecamatan Turi ini ada 18 sekolah yang terendam banjir. Tapi aktifitas sekolah tetap berjalan. Ada yang pindah ke rumah warga, ada juga yang dikurangi jamnya,” tegasnya. (fli/rok)