TUBAN - Petugas dari Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan Pemadam Kebakaran (Damkar) Kabupaten Tuban, melakukan pemusnahan sarang tawon vespa affinis yang bersarang di rumah Narto, di Desa Temayang, Kecamatan Kerek, Tuban, pada jumat (10/02/2023) malam.
Pantauan JTV di lokasi, pemusnahan tawon ndas ini dilakukan dengan cara berbeda yakni, dengan cara dibius. Proses pembiusan dilakukan dengan cara memasukkan pertalite ke dalam sarang tawon. Setelah menunggu sekitar 15 menit, lebah mematikan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Setelah memastikan lebah-lebah tersebut telah mati, petugas kemudian merontokkan sarang beserta lebahnya ke dalam karung. Proses pemusnahan dengan cara bius ini dilakukan, lantaran lebah affinis ini bersarang di antena parabola. Hal ini dilakukan, agar antena parabola tersebut tidak rusak.
Menurut Narto, pemilik rumah, keberadaan sarang tawon mematikan ini sangat meresahkan warga sekitar. Pasalnya, di dekat lokasi ada pondok pesantren serta di lingkungan setempat banyak anak kecil.
Sehingga saya langsung lapor ke damkar untuk dilakukan evakuasi. Sini banyak anak kecil juga dekat pondok,” ungkapnya kepada JTV.
Pemusnahan sarang tawon dengan cara dibius ini jarang dilakukan oleh petugas Damkar Tuban. Biasanya, petugas memusnahkan sarang tawon dengan cara dibakar atau disemprot menggunakan cairan.
“Ini jarang dilakukan, biasanya dibakar kalau nggak disemprot cairan. Bius ini dilakukan karena sarangnya di parabola, agar parabolanya nggak rusak,” jelas Joko Supeno, Petugas Damkar Tuban.
Keberadaan sarang tawon vespa afinis sebesar galon ini diketahui pemilik rumah sejak sepekan lalu. Beruntung, lebah mematikan ini tidak sampai menyengat warga setempat. (dzi/rok)
Pantauan JTV di lokasi, pemusnahan tawon ndas ini dilakukan dengan cara berbeda yakni, dengan cara dibius. Proses pembiusan dilakukan dengan cara memasukkan pertalite ke dalam sarang tawon. Setelah menunggu sekitar 15 menit, lebah mematikan tersebut akan mati dengan sendirinya.
Setelah memastikan lebah-lebah tersebut telah mati, petugas kemudian merontokkan sarang beserta lebahnya ke dalam karung. Proses pemusnahan dengan cara bius ini dilakukan, lantaran lebah affinis ini bersarang di antena parabola. Hal ini dilakukan, agar antena parabola tersebut tidak rusak.
Menurut Narto, pemilik rumah, keberadaan sarang tawon mematikan ini sangat meresahkan warga sekitar. Pasalnya, di dekat lokasi ada pondok pesantren serta di lingkungan setempat banyak anak kecil.
Sehingga saya langsung lapor ke damkar untuk dilakukan evakuasi. Sini banyak anak kecil juga dekat pondok,” ungkapnya kepada JTV.
Pemusnahan sarang tawon dengan cara dibius ini jarang dilakukan oleh petugas Damkar Tuban. Biasanya, petugas memusnahkan sarang tawon dengan cara dibakar atau disemprot menggunakan cairan.
“Ini jarang dilakukan, biasanya dibakar kalau nggak disemprot cairan. Bius ini dilakukan karena sarangnya di parabola, agar parabolanya nggak rusak,” jelas Joko Supeno, Petugas Damkar Tuban.
Keberadaan sarang tawon vespa afinis sebesar galon ini diketahui pemilik rumah sejak sepekan lalu. Beruntung, lebah mematikan ini tidak sampai menyengat warga setempat. (dzi/rok)