TUBAN - Cuaca buruk yang melanda sejak awal Januari 2023 lalu, menyebabkan harga gabah basah di tempat penggilingan padi di Kabupaten Tuban terus naik hingga menembus harga Rp.6.300 per kilogram.
Kondisi tersebut salah satunya dikeluhkan oleh, Sukinten, pengusaha beras sekaligus pemilik tempat penggilingan padi di Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Menurutnya, harga gabah basah saat ini tergolong mahal. normalnya, harga gabah basah berkisar Rp.5.100 per kilo. Sementara sejak satu bulan terakhir, harga tersebut berangsur-angsur naik hingga menembus harga Rp.6.300 per kilogramnya.
Kondisi ini, juga berpengaruh terhadap harga beras dipasaran. jika biasanya harga beras medium hanya Rp.9.500 per kilogramnya, kini tembus harga Rp.11.200 per kilogramnya. Bahkan, harga beras premium kini menembus harga Rp.12.000 per kilogram.
“Kenaikan harga beras dan gabah ini terjadi akibat curah hujan tinggi sejak awal bulan januari 2023. kondisi tersebut membuat proses pengeringan gabah memakan waktu 4 hari. padahal dalam kondisi normal pengeringan hanya butuh waktu 1 hari saja,” ungkap saat ditemui JTV, Sabtu (04/02/2023).
Sukinten menambahkan, molornya proses pengeringan juga membuat biaya operasional membengkak. Selain itu, hal ini juga membuat jumlah produksi beras menurun drastis, sehingga stok beras di pasaran menjadi terbatas.
“Ya mau gimana mas, ya hanya berharap kondisi cuaca kembali normal. Sehingga harga gabah dan beras di pasaran bisa kembali normal,” pungkasnya. (dzi/rok)
Kondisi tersebut salah satunya dikeluhkan oleh, Sukinten, pengusaha beras sekaligus pemilik tempat penggilingan padi di Desa Leran Kulon, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban.
Menurutnya, harga gabah basah saat ini tergolong mahal. normalnya, harga gabah basah berkisar Rp.5.100 per kilo. Sementara sejak satu bulan terakhir, harga tersebut berangsur-angsur naik hingga menembus harga Rp.6.300 per kilogramnya.
Kondisi ini, juga berpengaruh terhadap harga beras dipasaran. jika biasanya harga beras medium hanya Rp.9.500 per kilogramnya, kini tembus harga Rp.11.200 per kilogramnya. Bahkan, harga beras premium kini menembus harga Rp.12.000 per kilogram.
“Kenaikan harga beras dan gabah ini terjadi akibat curah hujan tinggi sejak awal bulan januari 2023. kondisi tersebut membuat proses pengeringan gabah memakan waktu 4 hari. padahal dalam kondisi normal pengeringan hanya butuh waktu 1 hari saja,” ungkap saat ditemui JTV, Sabtu (04/02/2023).
Sukinten menambahkan, molornya proses pengeringan juga membuat biaya operasional membengkak. Selain itu, hal ini juga membuat jumlah produksi beras menurun drastis, sehingga stok beras di pasaran menjadi terbatas.
“Ya mau gimana mas, ya hanya berharap kondisi cuaca kembali normal. Sehingga harga gabah dan beras di pasaran bisa kembali normal,” pungkasnya. (dzi/rok)