TUBAN - Minyak goreng kemasan subsidi pemerintah merk minyakita, hilang dari peredaran di Kabupaten Tuban. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau di Pasar Tradisional Tuban di Jalan Gajah Mada, pada selasa (07/02/2023) pagi.
Sejak dua pekan terakhir, minyak goreng subsidi tersebut hilang dari peredaran. Kini, para pedagang hanya menjual minyak goreng kemasan lain yang harga jualnya lebih mahal. Selain itu, mereka menjual minyak goreng curah untuk memenuhi permintaan pembeli.
Salah satu pedagang minyak goreng, Darsito mengungkapkan, tidak mendapat kiriman stok minyak goreng subsidi merk minyakita sejak dua pekan terakhir. Kondisi ini membuat dirinya banyak dikomplain oleh para pembeli.
“Banyak di komplain pembeli, karena memang hargany yang paling murah dibanding minyak kemasan merk lain,” jelasnya saat ditemui JTV.
Selain itu, Darsito juga mengaku tidak bisa berbuat banyak dan tahu sebab hilangnya minyak subsidi tersebut di pasaran. Meski demikian, harga jual minyak goreng kemasan lain dan minyak goreng curah cenderung stabil.
“Nggak tahu sebabnya minyak goreng itu hilang, tapi harga minyak goreng lain stabil mas,” ungkapnya.
Sementara itu, Eli, pedagang lain mengaku masih memiliki beberapa stok minyak goreng bersubsidi. Stok tersebut adalah sisa dari pembelian dua pekan lalu. Namun, ia mengaku menjual dengan harga 16 ribu rupiah per liter. Atau lebih mahal 2 ribu rupiah dari harga normalnya 14 ribu rupiah per liter.
“Ini stok dua minggu lalu. Dapatnya mahal, jadi sata jual 16 ribu, biasanya kan Cuma 14 ribu. Ini saja minyaknya tinggal 5 bungkus mas,” terangnya.
Hilangnya minyak goreng bersubsidi di pasaran, membuat sebagian besar pembeli beralih ke minyak goreng curah. (dzi/rok)
Sejak dua pekan terakhir, minyak goreng subsidi tersebut hilang dari peredaran. Kini, para pedagang hanya menjual minyak goreng kemasan lain yang harga jualnya lebih mahal. Selain itu, mereka menjual minyak goreng curah untuk memenuhi permintaan pembeli.
Salah satu pedagang minyak goreng, Darsito mengungkapkan, tidak mendapat kiriman stok minyak goreng subsidi merk minyakita sejak dua pekan terakhir. Kondisi ini membuat dirinya banyak dikomplain oleh para pembeli.
“Banyak di komplain pembeli, karena memang hargany yang paling murah dibanding minyak kemasan merk lain,” jelasnya saat ditemui JTV.
Selain itu, Darsito juga mengaku tidak bisa berbuat banyak dan tahu sebab hilangnya minyak subsidi tersebut di pasaran. Meski demikian, harga jual minyak goreng kemasan lain dan minyak goreng curah cenderung stabil.
“Nggak tahu sebabnya minyak goreng itu hilang, tapi harga minyak goreng lain stabil mas,” ungkapnya.
Sementara itu, Eli, pedagang lain mengaku masih memiliki beberapa stok minyak goreng bersubsidi. Stok tersebut adalah sisa dari pembelian dua pekan lalu. Namun, ia mengaku menjual dengan harga 16 ribu rupiah per liter. Atau lebih mahal 2 ribu rupiah dari harga normalnya 14 ribu rupiah per liter.
“Ini stok dua minggu lalu. Dapatnya mahal, jadi sata jual 16 ribu, biasanya kan Cuma 14 ribu. Ini saja minyaknya tinggal 5 bungkus mas,” terangnya.
Hilangnya minyak goreng bersubsidi di pasaran, membuat sebagian besar pembeli beralih ke minyak goreng curah. (dzi/rok)