BOJONEGORO - Tanggul Sungai Avur Ngingas di Desa Pucangarum, Kecamatan Boerno, Kabupaten Bojonegoro jebol. Tanggul yang memiliki lebar rata-rata 3 meter ini, diketahui jebol sepanjang 4 sampai 5 meter, serta longsor di titik lainnya dengan kedalaman rata-rata 4 meter.
Kondisi ini membuat warga sekitar resah. Sebab, dampak banjir akibat jebolnya tanggul ini. Tak hanya merusak ribuan hektar tanaman padi yang berumur rata-rata 80 sampai 90 hari. Namun, juga mengancam pemukiman warga yang tinggal di tiga desa. Antara lain Desa Kadungrejo, serta Desa Pucangarum, dan Pomahan, Kecamatan Boerno.
Salah seorang petani setempat, Zaenal menuturkan, tanggul Sungai Avur Ngingas ini diketahui warga jebol pada Jumat malam lalu. Hal ini terjadi usai terjadi hujan deras. Saat ini upaya perbaikan darurat belum dapat dilakukan. Selain faktor cuaca, lokasi titik tanggul yang jebol juga jauh dari pemukiman dengan medan dan akses yang sulit.
"Jebolnya itu jumat malam, setelah hujan deras," terang Zaenal, warga setempat kepada JTV, minggu (19/02/2023).
Adapun jika kondisi memungkinkan, warga berencana melakukan perbaikan secara gotong royong bersama petugas gabungan TNI-polri, BPBD dan perangkat desa. Warga khawatir, jika sungai terus meluap, dampak banjir akan semakin parah. Tak hanya merusak tanaman padi, namun luapan sungai dikhawatirkan dapat menjangkau wilayah pemukiman warga yang tinggal dibantaran sungai.
"Jebolnya ini berdampak merendam tanaman padi warga di tiga desa. Semoga bisa segera diperbaiki," Imbuh Zaenal.
Warga berharap tanggul yang jebol ini segera teratasi sehingga saat sungai meluap, banjir tak lagi datang dan membanjiri areal pertanian maupun pemukiman warga. (lim/rok)