LAMONGAN - Disela-sela bekerja sebagai tukang becak, Ghufron, warga Desa Dinoyo, Kecamatan Deket, Kabupaten Lamongan, menyempatkan diri untuk memperbaiki jalan poros kecamatan Deket dengan kecamatan Glagah yang kondisinya berlubang. Pria 67 tahun tersebut memperbaiki jalan secara sukarela demi keselamatan pengguna jalan.
Sebelum memperbaiki jalan berlubang, Ghufron terlebih dahulu mencari sisa material aspal yang ditinggalkan kontraktor di tepi jalan. Material bekas yang tidak terpakai tersebut, kemudian dimasukkan karung dan diangkut menggunakan becak, menuju titik-titik jalan berlubang.
Sementara penambalan jalan ia lakukan sendirian dengan alat seadanya. Begitu ada jalan berlubang, Ghufron langsung menepikan becaknya dan mengambil material untuk menambal jalan tersebut. Selain itu, material juga diratakan menggunakan palu, agar pengguna jalan yang melintas bisa melewatinya dengan nyaman.
Menurut Ghufron, penambalan jalan secara sukarela ini Ia lakukan agar keluarganya dan warga yang melintas di jalan setempat tidak terpesok di jalan berlubang. Ia berharap, perbaikan jalan secara mandiri ini bisa mengurangi angka kecelakaan di jalur setempat.
“Saya memperbaiki lubang jalan ini karena khawatir dengan keselamatan keluarga saya khususnya anak saya. Karena setiap hari lewat sini. Dengan saya tambal ini agar tidak mengalami kecelakaan,” ungkapnya kepada JTV, Jumat (03/02/2023).
Tukang becak ini juga menegaskan bahwa, niat memperbaiki jalan berlubang secara mandiri ini bukan bermaksud menyindir atau protes terhadap Pemerintah. Melainkan upaya ikhlas lahir batin dari dalam dirinya.
“Ini nggak ada urusannya saya dengan Pemerintah, ini karena memang saya tergerak saja dan ikhlas,” tegasnya. (fli/rok)
Sebelum memperbaiki jalan berlubang, Ghufron terlebih dahulu mencari sisa material aspal yang ditinggalkan kontraktor di tepi jalan. Material bekas yang tidak terpakai tersebut, kemudian dimasukkan karung dan diangkut menggunakan becak, menuju titik-titik jalan berlubang.
Sementara penambalan jalan ia lakukan sendirian dengan alat seadanya. Begitu ada jalan berlubang, Ghufron langsung menepikan becaknya dan mengambil material untuk menambal jalan tersebut. Selain itu, material juga diratakan menggunakan palu, agar pengguna jalan yang melintas bisa melewatinya dengan nyaman.
Menurut Ghufron, penambalan jalan secara sukarela ini Ia lakukan agar keluarganya dan warga yang melintas di jalan setempat tidak terpesok di jalan berlubang. Ia berharap, perbaikan jalan secara mandiri ini bisa mengurangi angka kecelakaan di jalur setempat.
“Saya memperbaiki lubang jalan ini karena khawatir dengan keselamatan keluarga saya khususnya anak saya. Karena setiap hari lewat sini. Dengan saya tambal ini agar tidak mengalami kecelakaan,” ungkapnya kepada JTV, Jumat (03/02/2023).
Tukang becak ini juga menegaskan bahwa, niat memperbaiki jalan berlubang secara mandiri ini bukan bermaksud menyindir atau protes terhadap Pemerintah. Melainkan upaya ikhlas lahir batin dari dalam dirinya.
“Ini nggak ada urusannya saya dengan Pemerintah, ini karena memang saya tergerak saja dan ikhlas,” tegasnya. (fli/rok)