BOJONEGORO - Puluhan rumah di Kelurahan Ledok Wetan dan Ledok Kulon, Kecamatan Bojonegoro Kota, Kabupaten Bojonegoro, terendam banjir luapan sungai bengawan solo dengan ketinggian hingga 50 centimeter.
Menurut warga, air mulai masuk ke permukiman sejak jumat (03/03/2023) pagi, namun semakin meningkat pada jumat petang. Pemukiman padat penduduk di dua kelurahan ini merupakan daerah langganan banjir. Sebab, lokasinya berada di dekat bibir Sungai Bengawan Solo.
“Ya memang sudah langganan banjir mas, karena lokasinya memang dekat sungai. Ini meluap sejak Jumat pagi, malam ini terus naik,” terang Sidarto kepada JTV di lokasi banjir.
Sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir, mulai mengamankan perabotan rumah tangga maupun barang berharga, terutama kendaraan bermotor ke tempat yang lebih tinggi. “Ini warga nggak ngungsi, cuma barang-barang diamankan ke tempat yang tinggi agar tidak rusak kena air,” imbuh Sidarto.
Diketahui, tiang ukur ketinggian air bengawan solo di utara pasar kota bojonegoro, hingga kini telah menyentuh angka lebih dari 14.00 diatas permukaan laut, atau masuk pada level siaga tiga, atau siaga merah menuju bencana banjir.
Meski demikian sejumlah perahu penyebrangan masih terlihat beraktifitas di tengah derasnya arus Sungai Bengawan Solo. (lim/rok)
Menurut warga, air mulai masuk ke permukiman sejak jumat (03/03/2023) pagi, namun semakin meningkat pada jumat petang. Pemukiman padat penduduk di dua kelurahan ini merupakan daerah langganan banjir. Sebab, lokasinya berada di dekat bibir Sungai Bengawan Solo.
“Ya memang sudah langganan banjir mas, karena lokasinya memang dekat sungai. Ini meluap sejak Jumat pagi, malam ini terus naik,” terang Sidarto kepada JTV di lokasi banjir.
Sejumlah warga yang rumahnya terendam banjir, mulai mengamankan perabotan rumah tangga maupun barang berharga, terutama kendaraan bermotor ke tempat yang lebih tinggi. “Ini warga nggak ngungsi, cuma barang-barang diamankan ke tempat yang tinggi agar tidak rusak kena air,” imbuh Sidarto.
Diketahui, tiang ukur ketinggian air bengawan solo di utara pasar kota bojonegoro, hingga kini telah menyentuh angka lebih dari 14.00 diatas permukaan laut, atau masuk pada level siaga tiga, atau siaga merah menuju bencana banjir.
Meski demikian sejumlah perahu penyebrangan masih terlihat beraktifitas di tengah derasnya arus Sungai Bengawan Solo. (lim/rok)
