LAMONGAN - Stok ikan air tawar di sejumlah Pasar Ikan di Kabupaten Lamongan menipis. Kondisi tersebut salah satunya seperti terpantau Pasar Ikan Lamongan Jalan Kusuma Bangsa Lamongan Kota, jumat (03/03/2023) pagi.
Sejak banjir luapan Bengawan Njero merendam desa-desa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lamongan, stok ikan air tawar di pasaran mengalami kelangkaan. Kondisi ini terjadi akibat tambak ikan air tawar milik para petani turut terendam banjir.
Menurut Kartono, pedagang ikan di Pasar Lamongan, banjir yang terjadi sejak satu bulan tersebut, membuat para petani tambak gagal panen. Akibatnya stok ikan tawar khususnya udang vanname dan ikan bandeng di pasar ikan lamongan, menurun drastis hingga 75 persen dibanding biasanya.
“Stoknya itu nggak ada mas. Berkurang drastis sampai 75 persen. Tapi, harga ikan air tawar di pasaran masih normalm,” jelasnya kepada JTV.
Minimnya stok ikan air tawar, membuat omzet para pedagang ikan menurun drastis hingga 80 persen. Selain tidak bisa memenuhi permintaan pembeli, para pedagang ikan juga tidak memenuhi setoran ke pabrik ikan.
“Karena stok ikannya nggak ada ya pasti omzetnya turun. Biasanya sehari bisa memasok ke pabrik ikan antara 8 hingga 10 ton setiap harinya. Kini, hanya memasok 1 hingga 1,5 ton ikan saja tiap harinya,” ungkap Khusna, pedagang udang vanname di Pasar Ikan setempat.
Atas kondisi ini, mereka hanya bisa pasrah dan berharap banjir segera surut. (fli/rok)
Sejak banjir luapan Bengawan Njero merendam desa-desa di sejumlah kecamatan di Kabupaten Lamongan, stok ikan air tawar di pasaran mengalami kelangkaan. Kondisi ini terjadi akibat tambak ikan air tawar milik para petani turut terendam banjir.
Menurut Kartono, pedagang ikan di Pasar Lamongan, banjir yang terjadi sejak satu bulan tersebut, membuat para petani tambak gagal panen. Akibatnya stok ikan tawar khususnya udang vanname dan ikan bandeng di pasar ikan lamongan, menurun drastis hingga 75 persen dibanding biasanya.
“Stoknya itu nggak ada mas. Berkurang drastis sampai 75 persen. Tapi, harga ikan air tawar di pasaran masih normalm,” jelasnya kepada JTV.
Minimnya stok ikan air tawar, membuat omzet para pedagang ikan menurun drastis hingga 80 persen. Selain tidak bisa memenuhi permintaan pembeli, para pedagang ikan juga tidak memenuhi setoran ke pabrik ikan.
“Karena stok ikannya nggak ada ya pasti omzetnya turun. Biasanya sehari bisa memasok ke pabrik ikan antara 8 hingga 10 ton setiap harinya. Kini, hanya memasok 1 hingga 1,5 ton ikan saja tiap harinya,” ungkap Khusna, pedagang udang vanname di Pasar Ikan setempat.
Atas kondisi ini, mereka hanya bisa pasrah dan berharap banjir segera surut. (fli/rok)