JOMBANG - Aksi saling dorong mahasiswa di depan Pendopo Kabupaten Jombang tidak terhindarkan. Hal ini setelah mahasiswa memaksa masuk untuk bisa menyampaikan aspirasinya secara langsung kepada Bupati Jombang Mundjidah Wahab.
Pantauan JTV di lokasi, berawal dari saling dorong antara mahasiswa dengan petugas. Sejumlah mahasiswa ditarik paksa petugas masuk ke dalam pendopo. Kondisi ini membuat para mahasiswa tersulut emosi.
Mereka kemudian terlibat aksi saling dorong, bahkan saling pukul dengan petugas. Seorang petugas kepolisian yang terjatuh dikeroyok mahasiswa. Sedangkan seorang mahasiswa yang terpojok juga mendapat perlakuan yang sama. Kericuhan ini terjadi sampai lima kali.
Korlap aksi, Rizal Abdillah mengatakan, mereka berunjukrasa untuk mempertanyakan kerja Bupati dan Wakil Bupati Jombang. Pasalnya, hingga tahun terakhir jabatannya, sembilan program kerja di Pemkab Jombang tidak terealisasi.
“Padahal dalam sejumlah rapat secemonial, Bupati Jombang menyebut 80 program kerja sudah jalan. Kami ingin mengajak Bupati berdialog langsung untuk menunjukan capaian kerjanya,” tegasnya kepada JTV.
Sayangnya, keinginan massa aksi untuk bertemu langsung Bupati gagal. Mereka hanya ditemui sejumlah pejabat lain yang menyampaikan bupati sedang berhalangan. Massa aksi terdiri dari PMII, GMNI dan HMI ini mengancam akan menggelar aksi lebih besar jika tuntutannya tidak dipenuhi dalam yang sudah ditentukan. (ful/rok)
Pantauan JTV di lokasi, berawal dari saling dorong antara mahasiswa dengan petugas. Sejumlah mahasiswa ditarik paksa petugas masuk ke dalam pendopo. Kondisi ini membuat para mahasiswa tersulut emosi.
Mereka kemudian terlibat aksi saling dorong, bahkan saling pukul dengan petugas. Seorang petugas kepolisian yang terjatuh dikeroyok mahasiswa. Sedangkan seorang mahasiswa yang terpojok juga mendapat perlakuan yang sama. Kericuhan ini terjadi sampai lima kali.
Korlap aksi, Rizal Abdillah mengatakan, mereka berunjukrasa untuk mempertanyakan kerja Bupati dan Wakil Bupati Jombang. Pasalnya, hingga tahun terakhir jabatannya, sembilan program kerja di Pemkab Jombang tidak terealisasi.
“Padahal dalam sejumlah rapat secemonial, Bupati Jombang menyebut 80 program kerja sudah jalan. Kami ingin mengajak Bupati berdialog langsung untuk menunjukan capaian kerjanya,” tegasnya kepada JTV.
Sayangnya, keinginan massa aksi untuk bertemu langsung Bupati gagal. Mereka hanya ditemui sejumlah pejabat lain yang menyampaikan bupati sedang berhalangan. Massa aksi terdiri dari PMII, GMNI dan HMI ini mengancam akan menggelar aksi lebih besar jika tuntutannya tidak dipenuhi dalam yang sudah ditentukan. (ful/rok)